Teh Bukan Minuman Pedamping untuk Makan Besar

Melansir berbagai sumber, Kamis (22/5/2025), minum teh setelah makan, justru bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
Baca Juga:
Pasalnya, menurut dokter sekaligus peneliti kesehatan, Ray Wagiu Basrowi, teh mengandung senyawa tanin.
Senyawa ini bisa menghambat penyerapan nutrisi penting, terutama zat besi. Hal ini pun menjadi perhatian khusus bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
"Teh itu adalah produk dan bagian dari behavior makan orang Indonesia. Tapi, yang bisa kita lakukan yakni modifikasi, dan kalau boleh, jangan kemudian teh itu menjadi sumber asupan gula berlebih," ujar Ray.
Masalahnya bukan hanya pada tanin. Teh, termasuk yang tampak ringan seperti teh hijau atau teh melati, mengandung kafein dalam kadar tertentu.
Konsumsi kafein berlebihan bisa berdampak pada pola tidur, konsentrasi, dan bahkan kondisi emosi.
Selain itu, karena tanin menghambat penyerapan zat besi, anak yang terlalu sering diberi teh bisa berisiko mengalami anemia.
Padahal, zat besi sangat penting untuk mendukung perkembangan otak, sistem imun, dan energi harian anak.
"Kalau dalam jadwal waktu setelah makan, jangan berhubungan dengan minuman teh dulu deh. Minum air mineral aja dulu," tegasnya.
Yang jelas, teh memang bukan musuh, tetapi juga bukan sahabat bila dikonsumsi tanpa pertimbangan.
Anak-anak, terutama yang sedang tumbuh, sebaiknya tidak dibiasakan minum teh, apalagi setelah makan.
Sementara orang dewasa tetap bisa menikmati teh, asal tahu kapan dan bagaimana cara menikmatinya. Yang penting, jangan minum teh selama atau setelah makan.

PTPN Pakai Dalih Optimalisasi Lahan, Rony Desak Hentikan Alih Fungsi Kebun Teh Jadi Sawit di Simalungun

Jangan Sepele, Obat Cacing Bisa Hindari Kematian

Lisa Mariana Berang, DNA Anaknya Tak Identik dengan Ridwan Kamil

Ny. Endang Ajak Anak Langkat Gemar Makan Ayam dan Telur

Hidup di Singapura tanpa ART, Nia Ramadhani Belajar Masak
