Tinggal Dekat Lapangan Golf Rawan Kena Parkinson

Melansir berbagai sumber, Kamis (15/5/2025), ada sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open malah mengungkapkan hal yang mengejutkan.
Baca Juga:
Studi itu mengatakan orang yang tinggal dalam jarak dua mil dari lapangan golf menghadapi risiko hampir tiga kali lipat terkena penyakit parkinson.
Dalam studi itu dijelaskan ini berkaitan dengan pencemaran air tanah. Risiko yang meningkat ini terkait dengan penggunaan pestisida secara berlebihan di lapangan golf.
Bahan kimia ini dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan air minum setempat.
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis catatan medis dari Rochester Epidemiology Project, yang mencakup 27 daerah di Minnesota dan Wisconsin antara tahun 1991 dan 2015.
Mereka meneliti hubungan antara tinggal di dekat lapangan golf dan risiko penyakit parkinson, dengan fokus pada daerah sekitar 139 lapangan golf.
"Kami mengamati bahwa risiko terkena penyakit parkinson paling besar bagi mereka yang tinggal dalam jarak 1 hingga 3 mil dari lapangan golf dan bahwa risiko PD umumnya menurun seiring bertambahnya jarak dari lapangan golf," kata peneliti.
"Kami juga menemukan bahwa individu yang mendapatkan air minum dari daerah layanan air dengan lapangan golf memiliki kemungkinan hampir dua kali lipat terkena PD dibandingkan dengan individu yang mendapatkan air minum dari daerah layanan air tanpa lapangan golf," tambah mereka.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun risiko penyakit parkinson tetap stabil bagi mereka yang tinggal dalam jarak tiga mil dari lapangan golf, risiko tersebut menurun hingga 13 persen untuk setiap mil di luar itu.
Pestisida termasuk organofosfat, klorpirifos, asam metilklorofenoksipropionat (MCPP), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), maneb, dan organoklorin, yang diketahui terkait dengan penyakit parkinson, umumnya digunakan untuk mengobati lapangan golf.
Sebqgai informasi, penyakit parkinson (parkinson's disease/PD) adalah gangguan neurodegeneratif yang memengaruhi gerakan dan koordinasi.
Gejala umum termasuk tremor, kekakuan, gerakan melambat, dan masalah keseimbangan. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan.

Vertigo Bisa Jadi Tanda-tanda Stroke

Robi Barus Ajak Masyarakat Medan Bangkitkan Cinta Tanah Air

Presiden Prabowo Ikut Bergoyang, Lagu “Tabola Bale” Warnai Upacara HUT RI di Istana Merdeka

Rekan Khabib Bakal Duel dengan Rekan McGregor yang Pernah Ditampar Khabib

Ratusan KK di Medan Tembung Menderita, DPRD Medan: Jangan Hanya Andalkan Tirtanadi, Pemko Harus Turun Tangan!
