Tinggal di Luar Negeri Bikin Kulit Lebih Sehat? Ini Kata Dokter

Melansir berbagai sumber, Minggu (23/2/2025), seorang dokter spesialis kulit akhirnya buka suara. Dokter itu bernama Arini Astasari Widodo.
Baca Juga:
"Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan," ujar Arini.
Ceritanya, ada pengguna X berbagi pengalaman setelah dua hari di Korea Selatan, di mana ia merasa kulitnya lebih halus dan pori-pori mengecil.
Unggahan ini mendapat banyak tanggapan dari pengguna lain yang berbagi pengalaman serupa di berbagai negara.
"Banyak pasien saya melaporkan bahwa kulit mereka terasa lebih baik atau justru lebih buruk saat bepergian ke negara lain," tambah Arini.
Arini lalu menjelaskan faktor iklim seperti udara yang lebih lembap dapat membantu menjaga hidrasi kulit, sementara udara kering berpotensi menyebabkan kulit kering dan iritasi.
Oleh karena itu, tak heran jika seseorang yang bepergian dari negara tropis ke negara dengan musim dingin sering mengalami kulit kering dan pecah-pecah.
Selain iklim, kualitas air juga memengaruhi kesehatan kulit. Kandungan mineral dalam air, seperti perbedaan antara hard water (air dengan kandungan mineral tinggi) dan soft water (air dengan kandungan mineral rendah), dapat memberikan dampak yang berbeda.
Air dengan kadar mineral tinggi bisa meninggalkan residu di kulit dan memperburuk kondisi seperti eksim dan jerawat.
Negara dengan paparan sinar matahari lebih intens memiliki risiko penuaan kulit yang lebih tinggi akibat sinar UV yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi dan kerusakan kolagen.
Sementara itu, polusi udara juga berkontribusi terhadap masalah kulit. Menurut Arini, polutan dan partikel udara dapat merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier), memicu inflamasi, dan mempercepat penuaan.
"Kota dengan tingkat polusi tinggi cenderung membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat, iritasi, dan kusam," jelasnya.
Partikel polutan seperti PM2.5, nitrogen dioxide (NO2), dan volatile organic compounds (VOCs) dapat menembus lapisan kulit, menyebabkan stres oksidatif, peradangan, dan gangguan pada skin barrier.
Tidak hanya itu, gaya hidup dan pola makan juga turut berperan dalam kesehatan kulit. Diet tinggi gula dan makanan olahan dapat memperburuk inflamasi kulit, sedangkan pola makan kaya antioksidan seperti Mediterranean diet lebih mendukung kesehatan kulit.

Kejatisu Sebut Poldasu Tak Lanjuti Kelengkapan Berkas Penggelapan Uang Bank Mega Pegawai PT Kejar

9 Produk Makanan Mengandung Babi, Polres Sidimpuan Segera Koordinasi Dengan Terkait

Dua Kurir Sabu Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Satu Rekan Lainnya 20 Tahun

Bunuh Ibu Kos, Seorang Lansia 65 Tahun Dituntut 13 Tahun Penjara

Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Rahmadi Siap Buka-Bukaan di Pokok Perkara
