Orang Indonesia Berisiko karena Banyak Konsumsi Garam

Melansir berbagai sumber, Rabu (19/2/2025), rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam melebihi jumlah yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga:
WHO merekomendasikan asupan garam maksimal harian per orang sebesar 5 gram (g). Jadi, orang Indonesia memiliki risiko tinggi soal kesehatan.
"Di Indonesia konsumsi garam 11 g, lebih dari dua kali lipat rekomendasi WHO," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Sukadiono.
menemukan, angka konsumsi garam di Indonesia justru lebih dari dua kali lipat rekomendasi WHO.
Seperti diketahui, garam termasuk bahan yang menjadi perhatian global, termasuk Indonesia, selain gula dan lemak.
Konsumsi garam berlebihan menjadi salah satu faktor pemicu penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit kardiovaskular lain.
Sebagai perbandingan, studi di Finlandia menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi garam hingga 30 persen mampu mengurangi angka kematian akibat stroke dan jantung hingga 75 persen dalam 30 tahun.
Nah, menilik Riskesdas 2013 dan Riskesdas 2018, terlihat peningkatan prevalensi hipertensi dari 25,8 persen di 2013 menjadi 34,1 persen di 2018.
Sukadiono pun berharap ada hasil konkret mengenai langkah prioritas demi menuju Indonesia sehat.
"Fakta itu semakin mempertegas pentingnya kebijakan pengendalian konsumsi garam, gula, dan lemak," imbuhnya.

Wanda Hamidah Akhirnya ke Gaza, Naik Kapal Terakhir dan Memegang Merah Putih

UHC Sumut Capai 98,6 Persen, Pemprovsu Komit Jamin Layanan Kesehatan Bagi Warga

Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat, Novia Bachmid Incar Penyanyi yang Bisa Bercerita

Indonesia Kirim 14 Wakil ke China Masters 2025, Gregoria Mundur karena Vertigo

Garuda Muda Takluk 0-1 dari Makedonia Utara di Laga Uji Coba Bulgaria
