Jumat, 14 November 2025

Kemoterapi Bikin Rambut Rontok, Ini Kata Dokter

Fitri - Jumat, 14 Februari 2025 20:31 WIB
Kemoterapi Bikin Rambut Rontok, Ini Kata Dokter
Iustrasi/freepik.com
Pasien kemoterapi
Kitakini.news - Kemoterapi dianggap langkah pengobatan yang cocok untuk penderita kanker. Namun, rambut bisa rontok. Benarkah?

Melansir berbagai sumber, Jumat (14/2/2025), nyatanya banyak ketakutan seputar pengobatan kanker, terutama kemoterapi.

Baca Juga:

Berbagai mitos dan informasi yang beredar sering kali memperburuk kekhawatiran, mulai dari anggapan bahwa kemoterapi selalu menyakitkan hingga asumsi bahwa terapi ini tidak efektif, termasuk soal rambut rontok tadi.

"Respon sel rambut terhadap kemoterapi bervariasi, ada yang mengalami kerontokan signifikan, ada yang hanya mengalami penipisan rambut," ujar Dokter Subspesialis Hematologi Onkologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Wulyo Rajabto, SpPD KHOM.

Dengan kata lain, kerontokan rambut merupakan efek samping yang umum terjadi, namun tidak semua pasien mengalaminya.

Kemoterapi bekerja dengan membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat, seperti sel kanker, termasuk sel rambut yang tumbuh dan aktif membelah juga akan ikut terpengaruh.

Meski begitu, efek kerontokan rambut ini bersifat sementara. Rambut biasanya akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.

Pun sejatinya kemoterapi tidak menimbulkan rasa sakit karena obat-obatan yang digunakan untuk merusak atau menghambat pertumbuhan sel kanker diberikan melalui infus atau suntikan yang umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.

Sekalipun kemoterapi menimbulkan efek samping seperti mual, kelelahan, dan nyeri pada tubuh, tersedia berbagai obat yang efektif untuk mengatasi efek samping tersebut.

"Perlu diketahui bahwa setiap pasien dapat mengalami efek samping yang berbeda, sehingga penanganannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien untuk memastikan kenyamanan selama menjalani pengobatan," ungkap dr Wulyo.

Yang jelas, kemoterapi tidak hanya dilakukan pada kanker stadium lanjut, tetapi juga dapat diterapkan untuk berbagai stadium kanker.

Selain itu, kemoterapi sering menjadi bagian dari perawatan pencegahan setelah operasi (adjuvant) untuk mengurangi risiko kekambuhan, atau dapat dilakukan sebelum operasi (neoadjuvant) untuk mengecilkan tumor sehingga operasi menjadi lebih efektif.

Pada dasarnya, kemoterapi diformulasikan untuk menyerang lebih banyak sel kanker yang berkembang cepat, daripada sel tubuh yang sehat.

Namun, sel-sel sehat yang berkembang cepat juga dapat terpengaruh, seperti sel di rambut, saluran pencernaan, dan sumsum tulang.

Karenanya kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti kerontokan rambut, mual, kelelahan, dan penurunan daya tahan tubuh.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Marion Jola Butuh Dua Tahun Dapat Tubuh Ideal

Marion Jola Butuh Dua Tahun Dapat Tubuh Ideal

Awas! Mengecat Rambut Bikin Sakit Ginjal, Sudah Ada Korbannya

Awas! Mengecat Rambut Bikin Sakit Ginjal, Sudah Ada Korbannya

Sering Sentuh Pusar dengan Tangan Bisa Picu Penyakit

Sering Sentuh Pusar dengan Tangan Bisa Picu Penyakit

Sektor Infrastruktur Jadi Motor Penghimpunan Dana IPO di BEI 2025

Sektor Infrastruktur Jadi Motor Penghimpunan Dana IPO di BEI 2025

Dulu Lantang Minta Koruptor Dihukum Mati, Kini Immanuel Ebenezer Jadi Tersangka OTT KPK

Dulu Lantang Minta Koruptor Dihukum Mati, Kini Immanuel Ebenezer Jadi Tersangka OTT KPK

Bursa Efek Indonesia Dorong Investasi Berkelanjutan Melalui Penerapan Prinsip ESG

Bursa Efek Indonesia Dorong Investasi Berkelanjutan Melalui Penerapan Prinsip ESG

Komentar
Berita Terbaru