Kamis, 01 Mei 2025

Kemoterapi Bikin Rambut Rontok, Ini Kata Dokter

Fitri - Jumat, 14 Februari 2025 20:31 WIB
Kemoterapi Bikin Rambut Rontok, Ini Kata Dokter
Iustrasi/freepik.com
Pasien kemoterapi
Kitakini.news - Kemoterapi dianggap langkah pengobatan yang cocok untuk penderita kanker. Namun, rambut bisa rontok. Benarkah?

Melansir berbagai sumber, Jumat (14/2/2025), nyatanya banyak ketakutan seputar pengobatan kanker, terutama kemoterapi.

Baca Juga:

Berbagai mitos dan informasi yang beredar sering kali memperburuk kekhawatiran, mulai dari anggapan bahwa kemoterapi selalu menyakitkan hingga asumsi bahwa terapi ini tidak efektif, termasuk soal rambut rontok tadi.

"Respon sel rambut terhadap kemoterapi bervariasi, ada yang mengalami kerontokan signifikan, ada yang hanya mengalami penipisan rambut," ujar Dokter Subspesialis Hematologi Onkologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Wulyo Rajabto, SpPD KHOM.

Dengan kata lain, kerontokan rambut merupakan efek samping yang umum terjadi, namun tidak semua pasien mengalaminya.

Kemoterapi bekerja dengan membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat, seperti sel kanker, termasuk sel rambut yang tumbuh dan aktif membelah juga akan ikut terpengaruh.

Meski begitu, efek kerontokan rambut ini bersifat sementara. Rambut biasanya akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.

Pun sejatinya kemoterapi tidak menimbulkan rasa sakit karena obat-obatan yang digunakan untuk merusak atau menghambat pertumbuhan sel kanker diberikan melalui infus atau suntikan yang umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.

Sekalipun kemoterapi menimbulkan efek samping seperti mual, kelelahan, dan nyeri pada tubuh, tersedia berbagai obat yang efektif untuk mengatasi efek samping tersebut.

"Perlu diketahui bahwa setiap pasien dapat mengalami efek samping yang berbeda, sehingga penanganannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien untuk memastikan kenyamanan selama menjalani pengobatan," ungkap dr Wulyo.

Yang jelas, kemoterapi tidak hanya dilakukan pada kanker stadium lanjut, tetapi juga dapat diterapkan untuk berbagai stadium kanker.

Selain itu, kemoterapi sering menjadi bagian dari perawatan pencegahan setelah operasi (adjuvant) untuk mengurangi risiko kekambuhan, atau dapat dilakukan sebelum operasi (neoadjuvant) untuk mengecilkan tumor sehingga operasi menjadi lebih efektif.

Pada dasarnya, kemoterapi diformulasikan untuk menyerang lebih banyak sel kanker yang berkembang cepat, daripada sel tubuh yang sehat.

Namun, sel-sel sehat yang berkembang cepat juga dapat terpengaruh, seperti sel di rambut, saluran pencernaan, dan sumsum tulang.

Karenanya kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti kerontokan rambut, mual, kelelahan, dan penurunan daya tahan tubuh.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Wanita Rambut Pirang di Padangsidimpuan Simpan Tiga Bungkus Sabu

Wanita Rambut Pirang di Padangsidimpuan Simpan Tiga Bungkus Sabu

Membangun Ekosistem Investasi yang Inklusif Melalui Road to CMSE 2025

Membangun Ekosistem Investasi yang Inklusif Melalui Road to CMSE 2025

Kesalahan Pelari Pemula: Tak Mau Kalah

Kesalahan Pelari Pemula: Tak Mau Kalah

Jeruk, Buah Terbaik Melawan Stres

Jeruk, Buah Terbaik Melawan Stres

Tidak Perlu Minum Banyak Suplemen, Belum Tentu Bermanfaat

Tidak Perlu Minum Banyak Suplemen, Belum Tentu Bermanfaat

Pentingnya Mengelola Emosi dalam Investasi di Tengah Gejolak Pasar

Pentingnya Mengelola Emosi dalam Investasi di Tengah Gejolak Pasar

Komentar
Berita Terbaru