Angin Duduk: Tanda Awal Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai

Ketika aliran darah tidak mencukupi, jantung akan kekurangan oksigen, yang kemudian memicu timbulnya rasa nyeri.
Baca Juga:
Menurut dr. Vito A. Damay, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah, angina pectoris sering kali menjadi gejala awal dari penyakit jantung koroner.
"Nyeri dada yang disebabkan oleh angina sering kali merupakan tanda awal penyakit jantung koroner," jelasnya, melansir video di Instagramnya, Rabu (21/8/2024).
Gejala yang dirasakan penderita angina pectoris biasanya berupa tekanan tidak nyaman, rasa penuh, terhimpit, atau nyeri di bagian tengah dada. Tak jarang, rasa nyeri ini juga menjalar ke leher, rahang, bahu, punggung, atau lengan.
Meskipun ada kasus di mana angina bisa mereda dengan sendirinya, dr. Vito menegaskan bahwa kondisi ini tidak boleh dianggap remeh.
"Angina bisa menjadi kondisi yang sangat serius dan mematikan jika tidak segera ditangani. Jika nyeri dada akibat angina dibiarkan tanpa penanganan, bisa berujung pada serangan jantung yang berpotensi fatal," ujarnya.
Siapa saja yang berisiko mengalami angina pectoris atau angin duduk? Sebagai informasi, penyebab utama angina pectoris adalah penyakit arteri koroner, di mana pembuluh darah ke jantung menyempit akibat aterosklerosis atau adanya bekuan darah.
Beberapa faktor risiko yang dapat memicu penyakit arteri koroner meliputi:
- Diabetes
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner dini
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol LDL (low-density lipoprotein) tinggi
- Kolesterol HDL (high-density lipoprotein) rendah
- Obesitas
- Gaya hidup yang tidak aktif
- Merokok
- Usia lanjut
Jika Anda memiliki salah satu atau lebih dari faktor risiko tersebut, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini dapat membantu mencegah terjadinya angina pectoris yang bisa berujung pada komplikasi serius.