Junimart Girsang Desak Kapolri Evaluasi Kapolda Sumut

Kitakini.news– Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo didesak agar segera mengevaluasi
kinerja Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. Sebab,
akhir-akhir ini banyak kasus hokum di Sumut yang melibatkan oknum polisi
sebagai tersangka.
Baca Juga:
Hal ini
tentunya menjadi rapot merah bagi Kapolda Sumut dan harus menjadi bahan
evaluasi bagi Kapolri.
"Sudah seharusnya Kapolri mengevaluasi Kapolda Sumut. Karena sudah terlalu banyak kasus-kasus hukum yang melibatkan oknum polisi di wilayah ini sebagai tersangkanya. Ini pun kasus yang baru terungkap. Kapolda ini sepertinya hanya terlihat tegas keluar tetapi lembek ke internalnya, bahkan cenderung euforia pencitraan,” tandas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut III, Junimart Girsang melansir dari laman resmi dpr.go.id, Senin (1/5/2023).
Junimart juga menyinggung mengenai kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak dari seorang perwira menengah polisi di Polda Sumut atas nama AKBP Achiruddin Hasibuan yang terjadi pada 21 Desember 2022 lalu. Namun kasusnya baru ditindak, setelah viral di media sosial.
"Yang menjadi pertanyaan, bagaimana akhir kasus ini tadinya jika tidak viral di media sosial. Mungkin saja tidak ditindaklanjuti? wong anak perwira Polisi kok. Sebaliknya kenapa Polda Sumut baru bertindak setelah viral? apa mungkin sekelas Kapolda tidak mengetahui kasus ini sejak pasca kejadian? atau jangan-jangan ada pembiaran, dan terungkap pamen ini menimbun solar digudang rumahnya. Ini yang baru terungkap. Mabes Polri wajib turun mengembangkan ini yang dugaan saya adalah sindikasi,” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengaku tidak percaya kasus penganiayaan yang kini turut menetapkan AKBP Achiruddin Hasibuan sebagai tersangka pembiaran itu, dapat diproses hukum secara profesional oleh Polda Sumut.
"Saya masih tidak yakin kasus ini akan ditindak tuntas menyeluruh dengan profesional. Tersangka Obstruction of Justice-nya saja tidak ada, apa benar tidak ada? ini menjadi pertanyaan besar tentunya. Bagaimana mungkin kasus yang sudah dilaporkan sejak Desember 2022 dan baru ditindaklanjuti sekarang, tanpa ada upaya Obstruction of Justice di dalamnya," bebernya.
Selain itu, dirinya juga mengungkap mengenai kasus dugaan
bunuh diri Bripka Arfan Saragih yang disebut-sebut sengaja meminum racun
sianida, setelah diduga terlibat dalam kasus penggelapan uang pajak senilai Rp2,5
miliar di UPT Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir.
"Yang mengatakan itu bunuh diri kan polisi, bagaimana
dengan sejumlah kejanggalan dalam kasus itu yang dilaporkan oleh pihak
keluarga. Pihak keluarga sangat mempercayai kalau korban itu dibunuh bukan
bunuh diri," tegasnya.
Selanjutnya, kasus Oknum Polisi Polsek Deli Tua berinisial Bripka P yang terbukti melakukan aksi pemerasan kepada pengguna jalan, dengan modus menuduh pengguna jalan melakukan pelanggaran.
Serta 2 Kasus pedagang korban penganiayaan Preman di Pasar
Gambir Deli Serdang yang justru menjadi tersangka oleh Polsek Percut Sei Tuan.
Dan kasus Tiga oknum polisi dengan inisial Bripka A, Bripka B, dan Briptu H,
rampok sepeda motor warga pancur batu, dengan modus pengembangan perkara.
"Masih banyak lagi kalau mau kita urut, renungkan saja hanya di wilayah hukum Polda Sumut ada oknum polisi yang merampok motor warga. Belum lagi 5 oknum polisi yang mencuri barang bukti narkoba, mana peredaran narkoba dan judi juga saat ini semakin marak di Sumut. Tebang pilih penegakan hukum. Jadi sudahlah pepatah ikan busuk dari kepalanya (yang diungkapkan) Kapolri kapan mau diterapkan di Polda Sumut ini, mosok saya musti bikin laporan khusus kepada Pak Presiden,” pungkasnya.
Redaksi

Haornas Sumut 2025 Dinilai Lesu, Tokoh Olahraga: Sekadar Seremoni, Tanpa Apresiasi

Skandal Sawit USU: FP-USU Laporkan Dugaan Korupsi Rp228,3 Miliar ke Kejati Sumut

“Kebun Sawit USU: Dari Cita-Cita Tri Dharma ke Pusaran Bisnis Ratusan Miliar” Libatkan Ördal"

Rektor USU Muryanto Amin Mangkir, KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan

Piala Kemerdekaan 2025 Sukses Besar, Erick Thohir Sebut Sumut Layak Jadi Kandang Timnas
