Pasutri Terdakwa TPPU Bisnis Kacang Kedelai Divonis Berbeda

Kitakini.news - Majelis hakim diketuai Ulina Marbun menjatuhkan vonis empat tahun penjara kepada Halim alias Akim dan tiga tahun penjara kepada istrinya, Erlin Wijaya alias Aling.
Baca Juga:
Kedua terdakwa dinilai terbukti bersalah atas tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam bisnis jual beli kacang kedelai senilai Rp1,5 miliar.
"Menghukum terdakwa Akim dengan 4 tahun penjara dan 3 tahun untuk Aling dan denda Rp50 juta subsider 1 bulan kurungan," vonis Ketua majelis hakim Ulina Marbun dalam sidang di Ruang Cakra III Pengadilan Negeri Medan, Selasa (20/12/2022) sore.
Majelis sependapat dengan tim jaksa penuntut hukum (JPU) dari Kejari Belawan dipimpin Bastian Sihombing yang menjerat Pasal 2 ayat (1) yakni dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan, melanggar Pasal 3 jo Pasal 10 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU sebagaimana dimaksud dalam dakwaan pertama.
Vonis majelis hakim lebih ringan dari tuntutan JPU Halim alias A Kim dan istrinya Erlin Wijaya yang sebelumnya menuntut kedua terdakwa dipidana masing-masing 5 tahun penjara.
Usai persidangan, penasehat hukum terdakwa dan JPU menyatakan pikir-pikir atas putusan hakim tersebut. Sementara Toni selaku kuasa hukum korban menjelaskan, dari vonis majelis hakim telah membuktikan kejahatan yang dilakukan kedua terdakwa.
Apalagi pada perkara penggelapan sebelumnya, terdakwa Akim juga sudah divonis 3 tahun penjara pada PN Deliserdang di Labuhandeli dan kini sudah berkekuatan hukum tetap (inkrah).
"Vonis 4 tahun penjara untuk Akim dan 3 tahun bui untuk istrinya membuktikan bahwa kedua terdakwa terbukti secara sah melakukan perbuatan TPPU. Jadi perlu kami tegaskan, perkara ini menjadi contoh kepada masyarakat agar jangan pernah membantu atau melindungi suami yang melakukan tindak kejahatan karena hukumannya seperti mereka ini yang berujung masuk penjara," beber Toni.
Disinggung apakah puas dengan vonis dari majelis hakim ini, Toni menjawab kliennya akan melakukan upaya hukum lainnya.
"Kami akan tetap lakukan upaya hukum lain termasuk gugatan perdata demi menuntut hak klien kami yang telah dirugikan senilai Rp1,5 miliar," pungkasnya.
Diketahui, JPU Bastian Sihombing dalam dakwaannya menyebutkan, Akim dan Aling, warga Titi Papan Marelan didakwa melakukan TPPU terhadap korban Daniel Rahmad dalam bisnis kacang kedelai senilai Rp1,5 miliar.
Kasus ini sebelumnya dilaporkan korban ke Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumut dan kemudian dilimpahkan ke Kejati Sumut hingga disidangkan di PN Medan.
Bastian Sihombing, Kasubsi Pratut Kejari Belawan ini menjelaskan, kedua terdakwa sudah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tanjunggusta dan Rutan Labuhandeli usai ditangkap Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Belawan pada September 2022 lalu dalam kasus penggelapan dan TPPU rekan bisnis kacang kedelai senilai Rp1,5 miliar.
Kontributor: Abimanyu

Muryanto Diperiksa KPK, Kemanan Kampus Intimidasi Larang Mahasiswa Protes

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Dipicu Masalah Pasokan

Inalum Genjot Produksi Green Aluminium dengan Teknologi Mutakhir Tiongkok

Raja Kungfu Dagestan Muslim Salikhov, KO Carlos Leal dalam 42 Detik di UFC Abu Dhabi

Sepi dan Kekurangan Tenaga Medis, Zakiyuddin Harahap Akan Kaji Gabungkan Pustu Dengan Puskesmas di Medan Deli
