Hendak Demo, Warga Bentrok dengan Geng Motor di Stabat

Kitakini.news -Puluhan pemuda yang diduga geng motor (Gemot) terlibat ricuh di Taman Budaya T Amir Hamzah Stabat dengan sekelompok massa yang akan melakukan aksi unjukrasa ke kantor PDAM Tirta Wampu, Rabu (24/9/2025).
Baca Juga:
Awalnya, sekelompok massa yang akan berorasi singgah ke lokasi
kejadian. Usai memarkirkan kendaraan di sana, masuk massa dari kelompok lain
yang berjumlah puluhan orang dengan mengendarai sepeda motor.
Tanpa basa-basi, puluhan pemuda tersebut langsung melakukan
penyerangan terhadap persatuan pemuda yang akan berunjukrasa dengan menggunakan
bilah besi panjang dan batu.
Warga yang akan berunjukrasa tersebut pun kocar-kacir.
"Pertama masuk sekelompok pemuda parkir di situ (Taman Budaya). Tak berselang
lama, masuk gerombolan pemuda lain seperti gemot dan langsung melakukan penyerangan.
Mungkin sudah selisih faham dulu di jalan atau gimana lah," beber pedagang di
sekitar lokasi kejadian.
Karena diserang dengan membabi buta, sekelompok pemuda dari
Binjai pun kocar-kacir. Bahkan, ada yang masuk ke parit dan salah seorang
diantaranya mengalami luka robek di bagian kepala.
Mendengar informasi ini, petugas dari Polres Langkat langsung
mendatangi lokasi. Dari sana, 2 pemuda yang turut melakukan penyerang berhasil
diamankan dan diboyong petugas ke markas polisi untuk dimintai keterangan.
"Kami tiba-tiba diserang pakai batu dan besi panjang. Kami
pun sempat melawan," ujar Rendi Permana, salah seorang warga Binjai di
SPKT Polres Langkat saat hendak membuat laporan.
Setelah mengadukan peristiwa itu, Rendi dan rekan-rekannya
kemudian bergerak ke PDAM Tirta Wampu.
Di sana, mereka menyampaikan pernyataan sikap. Khususnya terkait
dugaan penggelapan aset PDAM yang diperkirakan mencapai Rp1,8 Miliar.
"Ada aset negara yang diduga tidak ada lagi di gudang.
Pengadaannya dari tahun 1990 hingga tahun 2008. Urusan penegakan hukum kita
serahkan kepada Kejaksaan dan hirarki secara tingkatannya masing-masing,"
terang Rendi, dengan balutan perban di kepalanya.
Rendi menegaskan, ada sekira 30-an orang yang melakukan
penyerangan sebelum mereka berorasi. Ia sempat tergeletak usai diserang dengan
besi dan batu oleh sekelompok geng motor.
Terpisah, Direktur PDAM Tirta Wampu Herman Sukendar Harahap
dengan tegas menepis dugaan penggelapan aset tersebut. Ia menerangkan, di masa
itu dirinya belum bertugas di sana.
"Tahun 2008 sampai sekarang ini, sudah berjalan belasan tahun. Kalaupun ada penjualan aset tersebut, itu bukan di masa saya menjabat. Sah-sah saja mereke menduga seperti itu," tegas Herman.

Ricky Anthony Tinjau Jalan Rusak, Ondim: Segera Diperbaiki

Polres Langkat Amankan Dua orang Diduga Bandar Sabu

Ricky Anthony Ingatkan Pemkab Langkat Ikuti Suara Rakyat

Santuni Anak Yatim, Ricky Anthony Disambut Hangat Warga Stabat

Bupati dan Ketua FKPPI Sumut Harapkan Ricky Anthony Jadi Pemimpin Langkat
