Senin, 13 Oktober 2025

Hendak Demo, Warga Bentrok dengan Geng Motor di Stabat

Junaidi - Rabu, 24 September 2025 19:09 WIB
Hendak Demo, Warga Bentrok dengan Geng Motor di Stabat
Teks foto : warga yang mengalami luka dirawat di klinik Polres Langkat. (Junaidi)

Kitakini.news -Puluhan pemuda yang diduga geng motor (Gemot) terlibat ricuh di Taman Budaya T Amir Hamzah Stabat dengan sekelompok massa yang akan melakukan aksi unjukrasa ke kantor PDAM Tirta Wampu, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga:

Awalnya, sekelompok massa yang akan berorasi singgah ke lokasi kejadian. Usai memarkirkan kendaraan di sana, masuk massa dari kelompok lain yang berjumlah puluhan orang dengan mengendarai sepeda motor.

Tanpa basa-basi, puluhan pemuda tersebut langsung melakukan penyerangan terhadap persatuan pemuda yang akan berunjukrasa dengan menggunakan bilah besi panjang dan batu.

Warga yang akan berunjukrasa tersebut pun kocar-kacir. "Pertama masuk sekelompok pemuda parkir di situ (Taman Budaya). Tak berselang lama, masuk gerombolan pemuda lain seperti gemot dan langsung melakukan penyerangan. Mungkin sudah selisih faham dulu di jalan atau gimana lah," beber pedagang di sekitar lokasi kejadian.

Karena diserang dengan membabi buta, sekelompok pemuda dari Binjai pun kocar-kacir. Bahkan, ada yang masuk ke parit dan salah seorang diantaranya mengalami luka robek di bagian kepala.

Mendengar informasi ini, petugas dari Polres Langkat langsung mendatangi lokasi. Dari sana, 2 pemuda yang turut melakukan penyerang berhasil diamankan dan diboyong petugas ke markas polisi untuk dimintai keterangan.

"Kami tiba-tiba diserang pakai batu dan besi panjang. Kami pun sempat melawan," ujar Rendi Permana, salah seorang warga Binjai di SPKT Polres Langkat saat hendak membuat laporan.

Setelah mengadukan peristiwa itu, Rendi dan rekan-rekannya kemudian bergerak ke PDAM Tirta Wampu.

Di sana, mereka menyampaikan pernyataan sikap. Khususnya terkait dugaan penggelapan aset PDAM yang diperkirakan mencapai Rp1,8 Miliar.

"Ada aset negara yang diduga tidak ada lagi di gudang. Pengadaannya dari tahun 1990 hingga tahun 2008. Urusan penegakan hukum kita serahkan kepada Kejaksaan dan hirarki secara tingkatannya masing-masing," terang Rendi, dengan balutan perban di kepalanya.

Rendi menegaskan, ada sekira 30-an orang yang melakukan penyerangan sebelum mereka berorasi. Ia sempat tergeletak usai diserang dengan besi dan batu oleh sekelompok geng motor.

Terpisah, Direktur PDAM Tirta Wampu Herman Sukendar Harahap dengan tegas menepis dugaan penggelapan aset tersebut. Ia menerangkan, di masa itu dirinya belum bertugas di sana.

"Tahun 2008 sampai sekarang ini, sudah berjalan belasan tahun. Kalaupun ada penjualan aset tersebut, itu bukan di masa saya menjabat. Sah-sah saja mereke menduga seperti itu," tegas Herman.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ricky Anthony Tinjau Jalan Rusak, Ondim: Segera Diperbaiki

Ricky Anthony Tinjau Jalan Rusak, Ondim: Segera Diperbaiki

Polres Langkat Amankan Dua orang Diduga Bandar Sabu

Polres Langkat Amankan Dua orang Diduga Bandar Sabu

Ricky Anthony Ingatkan Pemkab Langkat Ikuti Suara Rakyat

Ricky Anthony Ingatkan Pemkab Langkat Ikuti Suara Rakyat

Santuni Anak Yatim, Ricky Anthony Disambut Hangat Warga Stabat

Santuni Anak Yatim, Ricky Anthony Disambut Hangat Warga Stabat

Bupati dan Ketua FKPPI Sumut Harapkan Ricky Anthony Jadi Pemimpin Langkat

Bupati dan Ketua FKPPI Sumut Harapkan Ricky Anthony Jadi Pemimpin Langkat

Silaturahmi dan Santuni Anak Yatim, Ricky Anthony Disambut Hangat Warga Stabat

Silaturahmi dan Santuni Anak Yatim, Ricky Anthony Disambut Hangat Warga Stabat

Komentar
Berita Terbaru