Diduga Korban Pembunuhan, Wartawan Ditemukan Tewas Dengan Sejumlah Luka

Kitakini.news -Seorang wartawan media online di Kota Medan, Nico Saragih (38), ditemukan tewas dengan kondisi tubuh penuh luka di kamar mandi tempat kosnya di Jalan PWS, Kecamatan Medan Petisah, Jumat pagi (5/9/2025). Kematian pria yang dikenal aktif meliput isu-isu kriminal ini langsung menyedot perhatian publik dan memunculkan dugaan kuat adanya unsur kekerasan.

Baca Juga:

• Komunitas Ojol di Sidimpuan Pastikan Tidak Menggelar Unjuk Rasa
• Tragedi Penembakan di Kutalimbaru, Keluarga Korban Pertanyakan Keseriusan Polisi Menangkap Pelaku
• Aksi Unjukrasa Mahasiswa di Medan Berujung Bentrok, 153 Orang Ditangkap

Korban pertama kali ditemukan dalam kondisi kritis sekitar pukul 09.00 WIB. Warga setempat yang mengetahui kejadian itu segera membawa Nico ke RS Advent Medan. Namun nyawanya tak tertolong. Tim medis menyatakan Nico meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit.

Petugas dari Polsek Medan Baru bersama Polrestabes Medan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan. Jenazah korban kemudian dipindahkan dari RS Advent ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan sejumlah luka menganga di tubuh korban. Luka-luka tersebut terlihat di pelipis dekat mata, bagian belakang leher, tangan, serta kaki. Kedua matanya tampak bengkak membiru, dan terdapat luka di bagian dagu, memperkuat dugaan adanya tindak kekerasan berat sebelum kematian.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik Aritonang, melalui Kanit Reskrim Iptu Poltak Tambunan, membenarkan bahwa kasus ini tengah dalam proses penyelidikan intensif. "Kami masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Dugaan kekerasan memang kuat, namun kami belum bisa menyimpulkan apakah ini murni penganiayaan atau ada motif lain di baliknya," ujarnya.

Sejumlah saksi di sekitar lokasi juga telah dimintai keterangan. Polisi tidak menutup kemungkinan akan memeriksa rekan kerja, teman dekat, hingga jejak digital korban guna mengungkap motif yang melatarbelakangi kematian tragis ini.