Ketua GMNI Minta Kapolres Belawan Dicopot, Singgung Kasus Narkoba dan Penembakan Anak Dibawah Umur

Surya menilai tindakan tersebut tidak sejalan dengan visi dan misi Kapolri yang saat ini gencar membangun citra Polri yang humanis, transparan, dan profesional. Ia menegaskan bahwa perilaku seperti itu tidak layak dipertahankan di tubuh Kepolisian, apalagi dilakukan oleh pejabat tinggi setingkat Kapolres.
Baca Juga:
Rekam jejak AKBP Oloan Siahaan sebelumnya juga tidak luput dari sorotan. Saat masih menjabat sebagai Kasat Reserse Narkoba di Polrestabes Medan, ia pernah disebut-sebut terlibat dalam kasus narkoba yang mencoreng institusi. Kini, kembali mencuat dugaan pelanggaran serius saat ia menjabat sebagai Kapolres Belawan.
Menurut Surya, tindakan Oloan Siahaan tak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Ia menegaskan bahwa sebagai pimpinan tertinggi Polri di wilayah Belawan, Oloan seharusnya menjadi teladan, bukan malah menjadi pelaku kekerasan terhadap warga sipil.
"Jangan sampai tidak ada tindakan terhadap AKBP Oloan, karena ini akan menjadi contoh buruk bagi anggota Kepolisian lainnya untuk bertindak represif terhadap masyarakat," tegas Surya. Ia menambahkan, pembiaran terhadap kasus ini hanya akan memperparah ketidakpercayaan publik terhadap institusi Kepolisian.
GMNI Medan menyerukan agar Kapolri bersikap tegas dan tidak ragu untuk mengambil langkah konkret dalam menjaga integritas dan citra Polri. Menurut mereka, tindakan tegas terhadap pejabat bermasalah seperti AKBP Oloan merupakan bentuk komitmen terhadap reformasi institusi dan keadilan bagi masyarakat.

GMNI Medan Desak Kejagung Usut Dugaan Penyalahgunaan Wewenang di Kejatisu

Kompolnas : Kapolres Pelabuhan Belawan Dipatsus karena Diduga Kuat Salahi Aturan Polri

Ketua Terpilih KNPI Sumut Aldi Syahputra Dukung Langkah Tegas Kapoldasu Non Aktifkan AKBP Oloan Siahaan

Benny Sihotang Minta Kapoldasu Tinjau Kembali Status Non Aktif AKBP Oloan

Kapolri Perintahkan Kabareskrim Polri Lakukan Penyelidikan Teror di Tempo
