Dendam Lama, Supir Bus Eldivo Menderita Luka Usai Ditusuk Senjata Tajam

Kitakini.news - Seorang Supir PT Eldivo Tunas Arta berinisial PS, harus menderita belasan luka akibat tusukan senjata tajam setelah diserang diduga lawannya berinisial DP.

Baca Juga:

• Tim Tabur Kejatisu Amankan DPO Terpidana Penipuan di Pematang Siantar
• Tim SAR Temukan 1 Korban Minibus Terjun ke Sungai di Pakpak Bharat
• Tim SAR Belum Temukan 3 Penumpang Minibus Terjun ke Sungai di Pakpak Bharat

Peristiwa itu terjadi di Jalan Persatuan, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Kamis (10/4/2025).

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Siantar Utara, Ipda Jaya Manihuruk mengatakan motif terduga pelaku DP, disebut-sebut dikarenakan dendam lama. Maka sebab itu, antara keduanya tengah dalam pemeriksaan lebih lanjut.

"PS tercatat berprofesi sebagai sopir tak jauh dari lokasi peristiwa yang terjadi sore tadi," ucap Jaya saat ditemui dikantornya.

Jaya enggan memberikan keterangan lebih jelas. Namun, ia memastikan kedua pria yang bertikai sudah mendapatkan perawatan medis di RSUD dr Djasamen Saragih.

"Sementara ini, kita masih meminta keterangan dari PS, di mana yang bersangkutan mengalami luka total dengan 17 jahitan," ujarnya.

"Barang bukti pisau sudah kita amankan dari lokasi. Tetap masih terus kita mintai keterangan saksi-saksi yang ada di lokasi," tambahnya mengakhiri.

Sementara itu, salah seorang dokter jaga saat ditemui di rumah sakit yang dimaksud enggan berkomentar. Dokter perempuan itu mengaku tidak mengetahui pasien yang datang ke rumah sakit berplat merah itu.

"Saya shift malam, kurang tau saya pasien kasus penganiayaan yang masuk. Langsung ke manajemen-lah ya konfirmasinya," ujarnya.

Namun, salah seorang sekuriti rumah sakit sempat mempertanyakan maksud kedatangan Mistar dengan menyinggung 2 pasien kasus penganiayaan yang viral di media sosial.

"Tadi ada sih ramai datang kemari. Pasien yang dari kawasan terminal itu kan?" katanya.

Dimana sebelumnya Kapolsek Siantar Utara AKP Jahrona menyebut pertikaian berawal dari cekcok mulut, kesalahpahaman antar keduanya yang berujung pertikaian. Penggunaan senjata tajam masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihaknya.

"Perkara ini masih kita dalami," tutur Jahrona.