Rabu, 17 September 2025

Hingga Pertengahan April 2024, Kejati Sumut Hentikan Tuntutan 24 Perkara Secara Humanis

Abimanyu - Selasa, 16 April 2024 19:03 WIB
Hingga Pertengahan April 2024, Kejati Sumut Hentikan Tuntutan 24 Perkara Secara Humanis
Teks foto : Gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. (Dok Kejati Sumut)

Kitakini.news -Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) hingga pertengahan April 2024 setidaknya sudah melakukan penghentian penuntutan 24 perkara dengan pendekatan keadilan restorative (Restorative Justice).

Baca Juga:

Penghentian penuntutan perkara-perkara tersebut dilakukan setelah sebelumnya diusulkan oleh Kajati Sumut Idianto kepada Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum) Kejagung RI Dr. Fadil Zumhana.

Menurut Kajati Sumut Idianto melalui Kasi Penkum Kejati Sumut Yos A Tarigan, dari 24 perkara yang dihentikan berasal dari Kejari Gunung Sitoli (5 perkara), Kejari Asahan (5 perkara), Kejari Medan (4 perkara), Kejari Labuhanbatu (3 perkara), Kejari Langkat dan Kejari Karo (masing-masing 2 perkara), kemudian Kejari Deliserdang, Kejari Belawan dan Cabjari Deli Serdang di Labuhandeli (masing-masing 1 perkara).

"Dari 24 perkara yang dihentikan berdasarkan penerapan Perja No. 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif, jenis perkaranya adalah penganiayaan, pencurian dan kecelakaan lalulintas," kata Yos A Tarigan.

Kemudian, proses penghentian penuntutan dilakukan setelah memenuhi syarat bahwa tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana, kerugian yang ditimbulkan tidak lebih dari Rp 2,5 juta, ancaman hukumannya tidak lebih dari 5 tahun penjara dan yang terpenting adalah antara tersangka dan korban ada kesepakatan untuk berdamai.

Lebih lanjut mantan Kasi Pidsus Kejari Deliserdang ini menyampaikan bahwa usulan penghentian penuntutan 24 perkara ini dilakukan secara berjenjang.

"Dengan adanya kesepakatan berdamai yang disaksikan oleh penyidik dari Kepolisian, tokoh masyarakat, jaksa penuntut umum dan kedua belah pihak keluarga tersangka dan korban, telah membuka ruang yang sah untuk mengembalikan keadaan kepada keadaan semula," paparnya.

Harapan ke depan, tambah Yos dengan adanya kesepakatan berdamai berarti tidak ada lagi dendam di kemudian hari, harmoni ditengah masyarakat tetap terjaga dengan baik.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Buronan Penipu Jual Beli Kapal Nelayan Ditangkap Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara

Buronan Penipu Jual Beli Kapal Nelayan Ditangkap Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara

Belum Ada Tersangka dari Penggeledahan Kantor Pelindo, Kejati Sumut Periksa 60 Orang Saksi

Belum Ada Tersangka dari Penggeledahan Kantor Pelindo, Kejati Sumut Periksa 60 Orang Saksi

Kejati Sumut Periksa 40 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Aset PTPN ke Citraland

Kejati Sumut Periksa 40 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Aset PTPN ke Citraland

Delapan Tersangka Korupsi Pembangunan Kabupaten Batubara Ditahan Kejati Sumut

Delapan Tersangka Korupsi Pembangunan Kabupaten Batubara Ditahan Kejati Sumut

Kejati Sumut Geledah Kantor PTPN I, Dugaan Korupsi Penjualan Aset

Kejati Sumut Geledah Kantor PTPN I, Dugaan Korupsi Penjualan Aset

Salomo dan Eko Aprianta Hadiri Panggilan Kejati Sumut Terkait Dugaan Pemerasan

Salomo dan Eko Aprianta Hadiri Panggilan Kejati Sumut Terkait Dugaan Pemerasan

Komentar
Berita Terbaru