Ketahui, Ini Dampak Mengonsumsi Pemanis Buatan Aspartam untuk Tubuh

Kitakini.news – Makanan
manis selalu punya daya
tariknya tersendiri, terutama makanan
yang memiliki warna cerah dan bentuk yang menarik. Mulai anak-anak sampai orang dewasa
menyukai makanan manis. Sayangnya, makanan manis yang biasa dijual di
pasaran kerap kali menggunakan pemanis buatan, maka
tidak heran mengapa rasanya bisa membuat yang mengonsumsinya ketagihan. Salah satu pemanis buatan yang sering
dipakai yakni aspartam. Nah,
ternyata ada dampak buruk mengonsumsi aspartam untuk kesehatan loh.
Baca Juga:
Dampak Aspartam Bagi Kesehatan Tubuh
Aspartam adalah jenis pemanis buatan yang sudah digunakan di Amerika Serikat sejak
tahun 1980 -n. Aspartam memiliki rasa manis yang lebih pekat dari gula biasa yaitu hampir setara 200 kali lebih
manis. Di dalamnya terkandung dua jenis asam amino yakni asam aspartat dan fenilalanin.
Biasanya aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam
makanan dan minuman cepat saji, atau digunakan juga sebagai pengganti gula
dalam makanan dan minuman yang rendah kalori, seperti soda diet. Selain pada
makanan, aspartam juga biasa ditemukan di beberapa obat untuk memberikan cita
rasa manis.
Walaupun penggunaan aspartam telah dinyatakan aman oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA U.S) sejak lama, tetapi
konsumsi aspartam yang berlebihan akan membahayakan tubuh dan dapat
meningkatkan risiko timbulnya
beberapa penyakit.
Dilansir dari
laman Halodoc, berikut ini dampak buruk mengonsumsi aspartam
berlebihan bagi kesehatan
tubuh:
1. Risiko kanker
Berdasarkan studi yang telah dilakukan pada tahun 2022
oleh PLOS Medicine, menemukan fakta bahwa pemanis buatan terutama
aspartam dan acesulfame-K berpotensi dapat meningkatkan risiko kanker, terutama
risiko tertinggi adalah kanker payudara dan kanker yang berhubungan dengan
penyakit obesitas.
Sementara itu studi lain dari Harvard pada tahun 2012 melaporkan, bahwa asupan aspartam dapat
berdampak peningkatan risiko leukemia pada pria dan wanita.
2. Fenilketonuria (PKU)
Pengidap PKU dilarang
mengonsumsi produk yang mengandung pemanis buatan aspartam. PKU adalah penyakit
genetic (keturunan)
langka yang didiagnosis saat lahir.
Pasien dengan penyakit PKU tidak dapat memproses asam
fenilalanin dengan baik, yang mana asam ini merupakan kandungan utama yang ada
di dalam aspartam. Nah, ketika asam fenilalanin tidak dapat dicerna dengan
baik, maka akan terjadi penumpukan. Penumpukan ini mengakibatkan berbagai efek samping yang tidak diinginkan, seperti kerusakan otak.
3. Meningkatkan Risiko Alzheimer
Metil ester merupakan zat yang terdapat dalam aspartam,
ketika zat ini masuk ke dalam tubuh dan melalui proses metabolisme, maka metil
ester akan berubah menjadi metanol.
Methanol kemudian akan diubah menjadi formaldehida, yang
mana zat ini sering dikaitkan menjadi penyebab penyakit Alzheimer. Metanol
sendiri memiliki dampak negatif bagi tubuh yaitu peningkatan radikal bebas yang
dapat merusak membran sel tubuh, termasuk pada sistem saraf.
4. Perubahan Masalah Perilaku
Aspartam jika
dikonsumsi secara berlebihan sering kali diduga
dapat berpengaruh pada perubahan perilaku dan mempengaruhi fungsi otak. Ada
beberapa studi yang telah membuktikan efek samping ini.
Menurut penelitian dari Nutritional Neuroscience pada
tahun 2017, aspartam telah dikaitkan dengan masalah perilaku dan kognitif.
Contohnya termasuk masalah belajar, sakit kepala, kejang, migrain, suasana hati
yang mudah tersinggung, kecemasan, depresi, dan insomnia.
Sebab, aspartam memiliki efek buruk pada kesehatan neurobehavioral. Neurobehavior adalah cara kerja saraf atau otak yang mempengaruhi perilaku dan emosi.

Parkinson di Usia Muda, Jaga Gaya Hidup

Jejak Karier AKBP Denny Kurniawan: Dari Kapolres hingga Dipecat karena Gaya Hidup Mewah dan Orientasi Seksual

Kasus AKBP Denny Kurniawan: Dipecat Polri karena Dugaan Penyimpangan Seksual dan Gaya Hidup Mewah

Penampilan Terbaru Prilly Latuconsina yang Bikin Heboh: Berat Badan Turun Drastis

Gaya Hidup Sehat Tekan Angka Kematian
