4 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Bawang Putih

Kitakini.news – Bawang putih menjadi salah satu bahan alami yang memiliki banyak kegunaan. Pasalnya, bawang putih banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan pengobatan tradisional. Dengan manfaat kesehatan yang melimpah, mungkinkah bawang putih mengakibatkan efek samping?
Baca Juga:
Efek Samping Makan Bawang Putih
Meski bawang putih merupakan rempah yang sehat, mengonsumsinya terlalu banyak dapat mengakibatkan efek samping. Melansir laman kompas, berikut adalah beberapa efek samping bawang putih.
1. Meningkatkan Risiko Perdarahan
Salah satu efek samping yang paling serius dari makan terlalu banyak bawang putih ialah peningkatan risiko pendarahan, terutama bagi yang mengonsumsi obat pengencer darah atau menjalani operasi. Ini karena bawang putih memiliki sifat antitrombotik, yang berarti dapat mencegah pembentukan gumpalan darah.
Meskipun efek samping pendarahan yang disebabkan oleh bawang putih jarang terjadi, satu kasus melaporkan seseorang mengalami peningkatan pendarahan setelah makan 12 gram bawang putih atau kira-kira 4 siung per hari secara rutin sebelum operasi. Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen bawang putih.
Jika sedang mengonsumsi obat apa pun atau akan menjalani operasi, sebaiknya juga berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi bawang putih.
2. Bau Mulut
Bawang putih mengandung berbagai senyawa belerang, yang sering dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatannya. Namun, senyawa ini dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika dimakan dalam jumlah banyak. Hal ini terutama berlaku untuk bawang putih mentah karena proses memasak dapat mengurangi kandungan senyawa belerang.
Gangguan Pencernaan dan GERD
3. Masalah Pencernaan
Sama seperti bawang merah, daun bawang, dan asparagus, bawang putih juga mengandung fruktan yang tinggi, yaitu sejenis karbohidrat yang dapat menyebabkan kembung, gas, dan sakit perut pada beberapa orang.
Faktanya, ketika orang dengan intoleransi fruktan makan makanan tinggi fruktan, makanan tersebut tidak sepenuhnya diserap usus kecil. Sebaliknya, makanan berjalan ke usus besar secara utuh dan difermentasi di usus. Proses inilah yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
4. GERD
Jika memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD), sebaiknya pertimbangkan untuk mengurangi asupan bawang putih. GERD merupakan kondisi umum yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti mulas dan mual.
Bawang putih dapat menurunkan nada sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang merupakan kemampuan otot-otot di bagian bawah kerongkongan untuk menutup dan mencegah asam masuk. Pada gilirannya, ini dapat memicu refluks asam.
Namun, makanan tertentu memengaruhi penderita GERD secara berbeda. Jika makan banyak bawang putih tidak menimbulkan gejala, kemungkinan tidak perlu membatasi asupannya.

Parkinson di Usia Muda, Jaga Gaya Hidup

Jejak Karier AKBP Denny Kurniawan: Dari Kapolres hingga Dipecat karena Gaya Hidup Mewah dan Orientasi Seksual

Kasus AKBP Denny Kurniawan: Dipecat Polri karena Dugaan Penyimpangan Seksual dan Gaya Hidup Mewah

Penampilan Terbaru Prilly Latuconsina yang Bikin Heboh: Berat Badan Turun Drastis

Gaya Hidup Sehat Tekan Angka Kematian
