Minggu, 03 Agustus 2025

Menkeu : Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga

Siti Amelia - Selasa, 30 Januari 2024 15:00 WIB
Menkeu : Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga
layar tangkap youtube
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat paparan hasil rapat KSSK, Selasa (30/1/2024).

Kitakini.news - Koordinasi dan sinergi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terus diperkuat menjadi salah satu pendukung terjaganya stabilitas sistem keuangan triwulan IV 2023.

Baca Juga:

Di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan global stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Perkembangan ini didukung oleh kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien serta koordinasi KSSK yang terus diperkuat," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Selasa (30/1/2024).

Dengan perkembangan tersebut, jelas dia, kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik secara keseluruhan tahun 2023 terjaga baik dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kata dia, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam Rapat Berkala KSSK I - 2024 Senin (29/1/2024) berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi. Serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko perlambatan ekonomi dan berlanjutnya ketidakpastian global di tahun 2024, termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik.

Sri Mulyani bilang, pertumbuhan ekonomi dunia melambat dengan ketidakpastian pasar keuangan yang mereda di tengah divergensi antarnegara yang semakin melebar.

World Bank dalam Global Economic Prospect Januari 2024 memprakirakan pertumbuhan ekonomi global melambat dari sebelumnya 3,0% di tahun 2022 ke 2,6% yoy di tahun 2023 dan kembali menurun menjadi 2,4% yoy di tahun 2024.

Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh cukup kuat di tahun 2023, namun meningkatnya tekanan fiskal, khususnya beban pembayaran bunga utang serta rasio utang pemerintah menjadi risiko utama ke depan.

Sementara itu, ekonomi Eropa masih lemah dan ekonomi Tiongkok cenderung melambat akibat berlanjutnya krisis sektor properti serta tekanan utang pada pemerintah provinsi.

Di sisi lain, tren penurunan inflasi global berlanjut, terutama di AS, sehingga menahan tekanan kenaikan suku bunga acuan The Fed serta yield US Treasury. Capital inflow ke EMs kembali meningkat di akhir tahun 2023, termasuk ke Indonesia.

"Memasuki tahun 2024, berbagai risiko global perlu dicermati, seperti pelemahan ekonomi di sejumlah negara utama, meningkatnya tensi geopolitik dan fragmentasi global, serta meningkatnya tekanan fiskal di banyak negara," tuturnya.

Di tengah ketidakpastian dan perlambatan global, ekonomi Indonesia tetap resilien, ditopang masih kuatnya permintaan domestik. Ekonomi domestik sampai dengan Triwulan III 2023 tumbuh 5,05% (ytd), terutama ditopang konsumsi dan investasi.

Aktivitas konsumsi yang masih kuat didukung inflasi yang terkendali, menurunnya tingkat pengangguran, serta peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat. Investasi juga dalam tren menguat sejak Triwulan I 2023 sejalan dengan percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Memasuki Triwulan IV 2023, tanda-tanda resiliensi aktivitas ekonomi domestik berlanjut, tercermin pada angka PMI manufaktur yang konsisten ekspansif, surplus neraca perdagangan yang terus berlanjut, serta beberapa indikator dini yang masih kuat, seperti indeks penjualan riil dan keyakinan konsumen.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan berkisar 5,0%, angka pengangguran turun menjadi 5,32%, dan angka kemiskinan menjadi 9,36%. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2%.

Reporter : Siti Amelia

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
74.500 Warga Akan Terima Bantuan Beras

74.500 Warga Akan Terima Bantuan Beras

BI Dorong Inovasi Lokal untuk UMKM yang Berdaya Saing Melalui KKSU

BI Dorong Inovasi Lokal untuk UMKM yang Berdaya Saing Melalui KKSU

Bobby: Masih Perlu Kerja Keras Tingkatkan Level UMKM Sumut

Bobby: Masih Perlu Kerja Keras Tingkatkan Level UMKM Sumut

Ekonom Sumut Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Bunga Acuan di Level 5.5%

Ekonom Sumut Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Bunga Acuan di Level 5.5%

Edukasi Cinta Rupiah dan Donor Darah di XLSMART

Edukasi Cinta Rupiah dan Donor Darah di XLSMART

Semesta Fest 2025, Sinergi Ekonomi Syariah dan Digitalisasi di Sumut

Semesta Fest 2025, Sinergi Ekonomi Syariah dan Digitalisasi di Sumut

Komentar
Berita Terbaru