BPS : Inflasi Tahunan Sumut 6,12 Persen

Kitakini.news - Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2022 di lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Desember 2022 terjadi inflasi tahunan sebesar 6,12 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 106,26 pada Desember 2021 menjadi 112,77 pada Desember 2022.
Baca Juga:
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,35 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,66 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,91 persen; kelompok transportasi sebesar 18,73 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 8,05 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,12 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan pada Desember 2022, antara lain bensin, angkutan udara, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, tomat, sawi hijau, telur ayam ras, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, sewa rumah, shampo, daging ayam ras, sabun mandi, upah asisten rumah tangga, dan jeruk. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi tahunan, antara lain minyak goreng, bawang putih, daging babi, cumi-cumi, tauge/kecambah, cabai rawit, jahe, kepiting/rajungan, biaya administrasi transfer uang, dan hand body lotion," ungkapnya dalam paparan secara virtual, Senin (2/1/2023).
Adapun beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulan Desember 2022, antara lain tomat, cabai merah, ikan dencis, daging ayam ras, telur ayam ras, sawi hijau, beras, cabai rawit, ikan tongkol/ambu-ambu, kacang panjang, bayam, jeruk dan angkutan udara. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi, antara lain bawang merah,buah naga, sabun cair/cuci piring, daging babi, dan pengharum cucian/pelembut.
Nurul mengungkapkan pada Desember 2022, seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi tahunan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,37 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; kelompok transportasi sebesar 2,13 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,31 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,49 persen.
Redaksi

Ashanty Masuk Daftar Artis yang Gagal Pertahankan Bisnis

Korban Penipuan Bermodus Proyek Fiktif dan Bisnis Skincare Apresiasi Kinerja Polrestabes Medan

Pengusaha Muda Sumut : Promosi Digital Bobby Nasution Bisa Jadikan Sumut Magnet Wisata Kuliner Asia

Herna Pardede, Dulu Geluti Dunia Sepak Bola, Kini Taklukkan Bisnis Dekorasi di Medan

Shanty Denny Bangga Punya Suami Tak Rewel
