BPS Hitung Kenaikan Harga Beras di Sumut 0,69 Persen, Jadi Penyumbang Utama Inflasi

Kitakini.news - Kenaikan harga beras di bulan Oktober 2023 yang cukup tinggi, menjadikan beras sebagai komoditas utama penyumbang inflasi Sumatera Utara (Sumut). Berdasarkan data Badan pusat Statistik (BPS) Sumut, andil inflasi beras sebesar 0,69 persen. Terbesar dari inflasi komoditas makanan, minuman dan tembakau.
Baca Juga:
Statistisi Ahli Utama BPS Sumut, Drs Mifaruddin, M,Si menjelaskan inflasi komoditas makanan, minuman dan tembakau di Oktober 2023 sebesar 5,12 persen (year on year atau perbandingan antara 1 tahun ini dengan 1 tahun lalu).
"Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman,
dan tembakau sebesar 5,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,81 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,00 persen," tuturnya dalam paparan secara virtual, Rabu (1/11/2023)
Selain itu, kenaikan juga ditunjukkan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,53 persen; kelompok transportasi sebesar 0,51 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,46 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,83 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,90 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,78 persen.
"Sedangkan kenaikan terendah adalah subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,46 persen," terangnya.
Dia bilang Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Oktober 2023 selain beras yakni, rokok kretek filter, tomat, daging ayam ras, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, dan bawang putih.
Sebelumnya Mifaruddin menuturkan pada Oktober 2023 terjadi inflasi yoy gabungan lima kota di Sumatera Utara, yaitu Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli sebesar 2,60 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,14.
Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 4,33 persen dengan IHK sebesar 118,45 dan terendah terjadi di Medan sebesar 2,50 persen dengan IHK sebesar 113,59.

Berikut Solusi untuk Meningkatkan Produksi Bawang Merah di Sumut

Kenaikan Harga Bawang Merah di Sumut Picu Inflasi

Inflasi Mengintai Sumut di Bulan Juli, Apa Kata Ekonom Gunawan Benjamin?

Kakanwil I KPPU : Kenaikan Harga Beras di Sumut Dapat Dipicu oleh Praktik Distribusi yang Tidak Sehat

KPPU Kanwil I Sudah Inspeksi untuk Stabilitas Harga Beras di Sumut
