Harga Cabai Rawit di Medan “Semakin Pedas”, Tembus Rp70 Ribu per Kilogram
Kitakini.news - Harga Cabai Rawit di Kota Medan sejak 2 hari terakhir semakin "Pedas'. Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga selama 2 hari terakhir.
Baca Juga:
Dari amatan Kitakini.news di Pasar Tradisional Petisah, Rabu (1/11/2023), Cabai Rawit dijual para pedagang mencapai diangka Rp70 ribu per Kilogramnya. Akibatnya, Cabai jenis lain juga ikutan naik hingga 50 persen.
Untuk Cabai Merah dijual dengan harga Rp46.000 per Kilogramnya, padahal sebelumnya harga Cabai Merah berkisar Rp38.000 per Kg.
Kenaikan harga cabai di Kota Medan, diduga disebabkan curah hujan yang tinggi, sehingga stok Cabai berkurang sehingga terjadi kenaikan harga.
Selain Cabai Rawit dan Cabai Merah, kenaikan juga terjadi pada Cabai Caplak yang dijual dengan harga Rp70 ribu per Kg. padahal sebelumnya harga Cabai ini dijual berkisar Rp40 ribu per Kg.
Sementara, untuk komoditas bahan pangan pokok lainnya yang mengalami sedikit penurunan harga diantaranya adalah Bawang dan Tomat.
Harga Bawang Merah dijual dengan harga Rp24.000 per Kg, Bawang Putih dijual dengan harga Rp32.000 per Kg, sedangkan harga Tomat Rp12.000 per Kg.
Saat ditanya Kitakini.news, Nurmala salah seorang Pedagang Cabai di Pasar Tradisional Petisah mengatakan akibat kenaikan harga Cabai hingga seratus persen, daya beli masyarakat menurun drastis.
Menurut Nurmala, pedagang mengaku resah dengan kenaikan harga pada komoditas Cabai, hingga kini ia harus mengurangi jumlah pembelian Cabai.
Nurmala mengaku biasanya masyarakat membeli Cabai Rawit dan lainnya sebanyak 1 Kg, namun saat ini hanya beli Cabai setengah kilogram saja.
"Naiknya harga Cabai ini diduga karena intensitas curah hujan yang tinggi di pengunungan, bang. Sehingga mempengaruhi waktu panen petani.
DPRD Medan Bentuk Pansus untuk Tingkatkan PAD dan Tertibkan Aset Daerah
Atika Ajak Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Untuk Tanam Sayur
Harga Cabai Merah di Batubara Masih Rp50 Ribu per Kilogram
Rico Waas Bantu Evakuasi di Kantor Wali Kota Medan
Operasi Pasar BUMD Sumut Picu Ketidakstabilan Harga