Badai El Nino Berdampak pada Kenaikan Harga Beras di Medan

Teks foto : Pimpinan Wilayah Bulog Sumatera Utara, Arif Mandu, mengatakan harga beras di Medan mulai terjadi kenaikan pada 1 September 2023, sebesar Rp 1.600an per kilogramnya. (Azzareen)

Baca Juga:

• Anita Lubis: Penerapan Kebijakan Disektor Pertanian Harus Diawasi Ketat
• Ziera Dukung Sikap Zulkifli Hasan Copot Pimpinan Bulog Bila Tak Beli Gabah Dari Petani
• Dengan HPP Baru, Bulog Sumut Akan Maksimalkan Penyerapan Beras Petani

Hal tersebut diungkapkan Pimpinan Wilayah Bulog Sumatera Utara, Arif Mandu, Jumat (1/9/2023a), saat melakukan pengecekan stok beras di gudang bulog di jalan Mustafa, Kota Medan.

Menurut Arif saat ini persediaan stok beras di kanwil bulog Sumut dalam kondisi aman dan cukup hingga akhir tahun 2023.

Saat ini ada 46 ribu ton beras dan Senin nanti bakal ada bongkar satu kapal lagi sebanyak 12.500 ton, sehingga stok beras di gudang bulog mendekati 60.000 ton karung beras.

Untuk beras jenis SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ada perubahan harga di awal bulan september ini, dimana akan  mengalami sedikit kenaikan akibat badai Elnino.

Januari sampai Agustus kemarin itu harga jual di Bulog yakni Rp 8.600 dan harga jual di pasaran dengan harga het Rp9.950 per kilogramnya. Sejak 1 September, harga jual di bulog sudah naik menjadi Rp10.250 dengan harga jual di pasaran sesuai HET (harga eceran tertinggi) yakni Rp11.500.

Kenaikan harga ini berupa penugasan dari badan pangan nasional, sehingga untuk beras SPHP mengalami kenaikan sebesar Rp1.600 per kilogramnya.

Sementara itu, kenaikan beras terjadi karena pasokan beras dari berbagai wilayah di Indonesia berkurang, apa lagi daerah-daerah pasokan beras, saat ini memang sedang dilanda badai Elnino.

Ada pun wilayah yang dilanda badai Elnino atau mengalami musim kemarau meliputi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Jawa Timur, jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Banten.

Kontributor: Azzareen