Imbas Harga Telur Naik, Penjualan Pedagang Martabak Turun 30 %

Kitakini.news - Mahalnya harga telur membuat para pedagang
mengalamai kerugian. Yang paling merasakan dampak kenaikan harga telur adalah
pedagang yang menggunakan bahan dasar telur sebagai bahan utama.
Baca Juga:
Seorang penjual martabak telur, Andi mengaku harga telur
yang naik cukup tinggi ini membuat dagangannya merugi hingga 30 persen.
“Naiknya harga telur membuat keuntungan dagangan saya menurun hingga 30
persen,” ujar Andi, Senin (22/5/2023).
Dikatakannya walau harga telur naik, dirinya belum mau
memperkecil ukuran martabaknya. “Jika saya buat ukuran martabaknya lebih kecil,
dengan membeli ukuran telur yang lebih kecil, biasanya konsumen akan protes,”
kata Andi yang jualan di kawasan Jalan Halat, Medan, Sumatera Utara.
Ada rencana untuk menaikkan harga martabak telurnya tapi
Andi masih menimbang-nimbang akan melakukannya atau tidak. Saat ini dengan
harga martabak telurnya Rp12.000 per porsi para pembeli masih banyak. Namun jika
harga dinaikkan, dia kuatir penjualan akan makin menurun.
“Ada rencana untuk menaikkan harga martabak ini, tapi
sekarang ini daya beli masyarakat lemah, sehingga penjualan takutnya makin
turun,” sebut Andi.
Diakuinya dirinya masih bertahan dengan kondisi saat ini
walau pun harga telur ditambah harga daging ayam yang cukup tinggi.
“Saya berharap pemerintah bisa mengendalikan harga telur
ayam dan daging ayam hingga kembali normal,” pungkas Andi.
Kontributor: Azzareen

KURAMA Foundation Ancam Bawa Skandal USU ke KPK Jika Tak Ada Klarifikasi

Muryanto Diperiksa KPK, Kemanan Kampus Intimidasi Larang Mahasiswa Protes

Ashanty Masuk Daftar Artis yang Gagal Pertahankan Bisnis

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Dipicu Masalah Pasokan

Inalum Genjot Produksi Green Aluminium dengan Teknologi Mutakhir Tiongkok
