Strategi Investor di Tengah Profit Taking, Jaga Disiplin dan Fokus Jangka Panjang
"Profit taking mengajarkan pentingnya menetapkan target keuntungan dan batas risiko sejak awal, menghindari keputusan emosional," ucap Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut), Selasa (28/10/2025).
Baca Juga:
Ketika harga saham terkoreksi setelah kenaikan, jangan buru-buru keluar. Jika koreksi wajar dan fundamental perusahaan solid, ini bisa jadi momen membeli kembali di harga lebih rendah.
"Fokuslah pada nilai jangka panjang, apakah kinerja perusahaan masih kuat? Apakah prospeknya menjanjikan?" tuturnya.
Strategi terbaik, ungkap Pintor, adalah menjaga keseimbangan antara keberanian dan kesabaran, tidak semua penurunan harus dihindari, dan tidak setiap kenaikan harus dikejar.
Dia menjelaskan investor legendaris seperti Warren Buffett menekankan bahwa pasar jangka pendek penuh fluktuasi, tapi jangka panjang menuju nilai sejati. Profit taking mencerminkan kedewasaan pasar, di mana investor rasional mengunci untung, harga menyesuaikan, dan peluang baru muncul bagi yang tenang di tengah gejolak.
"Dalam situasi ini, refleksikan,kapan harus menjual sama pentingnya dengan kapan membeli," ucap dia.
Dengan perencanaan matang, sambungnya, setiap langkah di pasar saham bukan reaksi spontan, melainkan hasil analisis. Setelah setiap profit taking, pasar selalu bergerak menuju nilai sejatinya, bagi mereka yang percaya dan disiplin.