Begini Langkah OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Nias

Kitakini.news - Pulau Telo, Kabupaten Nias Selatan, menjadi saksi pentingnya literasi dan inklusi keuangan saat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemerintah daerah dan industri jasa keuangan menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka Hari Indonesia Menabung (HIM) 2025. Acara yang berlangsung dari 12 hingga 14 Agustus 2025 ini melibatkan pelajar, masyarakat, perangkat desa, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Baca Juga:
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan budaya menabung sejak dini, meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan, serta memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan formal. Selain itu, upaya ini juga berfokus pada pencegahan masyarakat dari praktik keuangan ilegal yang marak terjadi.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/8/2025), Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, dalam sambutannya menekankan bahwa menabung bukan sekadar menyimpan uang, tetapi juga membentuk kebiasaan bijak dalam mengelola keuangan.
"Kami berharap para pelajar tidak hanya memahami pentingnya menabung, tetapi juga mengenal berbagai produk dan layanan keuangan yang aman dan sesuai kebutuhan," ujarnya.
Hari Indonesia Menabung merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 yang menetapkan 20 Agustus sebagai momentum nasional untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menabung dan pengelolaan keuangan yang bijak.
OJK bersama pemangku kepentingan berkomitmen untuk mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 91 persen pada tahun 2025.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan Indonesia tercatat 66,46 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen.
Data ini menunjukkan adanya kesenjangan antara pemahaman dan pemanfaatan produk serta layanan keuangan formal oleh masyarakat.
Selama kegiatan, OJK memberikan edukasi kepada pelajar mengenai pentingnya menabung, pengelolaan keuangan pribadi, serta kewaspadaan terhadap bahaya judi online.
Untuk masyarakat dan UMKM, materi yang disampaikan mencakup pengenalan produk keuangan, pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pencegahan investasi ilegal.
Industri jasa keuangan juga berperan aktif dengan menghadirkan narasumber dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, yang memperkenalkan produk tabungan Simpanan Pelajar (SimPel).
Dalam acara ini, dilakukan pembukaan 156 rekening SimPel dan 1 Agen Laku Pandai secara simbolis, sebagai langkah nyata dalam meningkatkan inklusi keuangan.
Kegiatan ini didukung oleh partisipasi aktif Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pemerintah daerah, dan perangkat sekolah, serta dukungan penuh dari industri jasa keuangan.
OJK berkomitmen untuk terus memperluas literasi dan inklusi keuangan, terutama di wilayah kepulauan, agar generasi muda dan masyarakat dapat menjadi lebih bijak dan tangguh dalam mengelola keuangan di era digital.

OJK dan Ekraf Luncurkan Hackathon Inovatif, Dorong Ekonomi Kreatif Digital Capai Rp1.500 Triliun

OJK Sumut Gelar Pelatihan IKAD di Medan

OJK Sumut dan Pemkab Deli Serdang Gelar Edukasi Waspada Pinjaman Online Ilegal dan Investasi Bodong

OJK Luncurkan Sistem Perizinan Terintegrasi

OJK Cabut Izin Usaha BPR Disky Surya Jaya, Nasabah Diminta Tenang
