Begini Cara Menghadapi Volatilitas Pasar di Tengah Konflik Global
Kitakini.news - Konflik geopolitik yang terjadi di berbagai belahan dunia, seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah, telah menciptakan ketidakpastian di pasar modal.
Baca Juga:
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) menjelaskan bahwa meskipun situasi ini dapat menekan indeks saham, ada cara bagi investor untuk menghadapi volatilitas tersebut.
"Ketika terjadi konflik, banyak investor cenderung menarik modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang dapat menekan nilai tukar mata uang lokal," kata Pintor, Senin (7/7/2025).
Namun, sambungnya, bagi emiten yang memiliki pendapatan ekspor dalam dolar, pelemahan rupiah bisa menjadi keuntungan tambahan.
Pintor menekankan pentingnya bagi investor untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru mengambil keputusan emosional. "Investor perlu fokus pada fundamental perusahaan dan memiliki strategi investasi yang baik. Diversifikasi portofolio dan pemantauan sektor-sektor yang resilient, seperti kesehatan dan energi, sangat penting dalam situasi krisis," ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa meskipun konflik geopolitik membawa risiko, pemahaman mendalam terhadap faktor makroekonomi dan pergerakan pasar dapat membantu investor mengambil keputusan yang lebih bijak.
"Pasar modal selalu bergerak mengikuti dinamika global, dan bagi investor ritel, disiplin dan edukasi yang berkelanjutan adalah kunci untuk meraih hasil optimal dalam jangka panjang," tutupnya.
IHSG Terkoreksi Akibat Profit Taking, Fenomena Alami Pasar Saham Indonesia
Pasar Modal Indonesia Tangguh Hadapi Isu Politik Global
BEI Beri Strategi Investor Mengelola Risiko di Tengah Gejolak Politik Global
IHSG Tembus 8.000, Momentum Inklusi Keuangan bagi Generasi Muda di Era Digital
Terbanyak Sepanjang 2025, Sektor Kesehatan Dominasi IPO