Data AS Bikin Geger Pasar: IHSG Terombang-ambing, Emas Cetak Rekor Baru

Kitakini.news - Rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan telah mengguncang pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS menjadi pukulan telak bagi rupiah dan membuat IHSG bergerak dalam rentang yang cukup sempit.
Baca Juga:
"Kuatnya dolar AS membuat aset-aset berdenominasi rupiah, termasuk saham dan obligasi, menjadi kurang menarik bagi investor asing," ujar Gunawan Benjamin, seorang ekonom Sumut, Jumat (18/10/2024).
Selain itu, data ekonomi AS yang positif juga memicu spekulasi bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter yang hawkish. Hal ini dapat menghambat aliran dana asing ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dia bilang, dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia, Indonesia relatif lebih terdampak oleh penguatan dolar AS.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketergantungan Indonesia terhadap komoditas ekspor yang harganya ditentukan dalam dolar AS dan tingginya utang luar negeri dalam denominasi dolar AS.
Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan akan terus bergerak volatil, mengikuti perkembangan data ekonomi global dan sentimen pasar.
Namun, jelasnya, dalam jangka panjang, prospek IHSG masih cukup cerah, didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang masih solid dan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bagi investor, kondisi pasar saat ini menuntut kehati-hatian. Investor disarankan untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memilih saham-saham berkualitas dengan valuasi yang menarik.
Selain itu, investor juga perlu memantau perkembangan kebijakan pemerintah dan global secara cermat.
Data ekonomi AS yang positif telah memberikan tekanan pada pasar keuangan Indonesia. Namun, investor tidak perlu terlalu pesimistis.
"Dengan strategi investasi yang tepat, investor masih dapat meraih keuntungan di tengah volatilitas pasar," tandasnya.

Reshuffle Kabinet Picu Pelemahan Rupiah dan IHSG, Harga Emas Melonjak

Reshuffle Kabinet Direspon Negatif, Harga Emas Meroket

Harga Cabai di Sumut Melonjak, Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Beri Penjelasan

Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Melonjak, Demonstrasi Belum Jadi Faktor Utama

Jebakan Inflasi Mengintai Sumut, Harga Cabai 'Meroket' di Tengah Penurunan Harga Beras
