Harga Beras Masih akan Naik, Staf Presiden: Butuh Langkah Tepat

Melansir berbagai sumber, Selasa (25/6/2024), hal ini diungkapkan Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual.
Baca Juga:
"Ketika kami cek ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang jadi barometer harga beras di Jakarta dan Indonesia, para pedagang menyatakan harga beras akan diperkirakan akan naik pada bulan-bulan mendatang," ujarnya.
Faktor yang menyebabkan harga naik karena adanya penurunan produksi beras dari 12,98 juta ton pada Januari-April 2023 menjadi 10,94 juta ton pada Januari-April 2024.
"Penurunan produksi beras ini diakibatkan oleh penurunan luas panen dari 4,2 juta hektare pada Januari-April 2023 menjadi 3,5 juta hektare pada Januari-April 2024," ungkapnya.
Ada juga terjadi penurunan jumlah petani atau Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP), dari 33 juta RTUP pada tahun 2019 menjadi 28 juta RTUP di tahun 2023. Edy menilai penurunan jumlah petani ini erat kaitannya dengan penurunan luas tanam.
Penurunan produksi beras juga diperkuat oleh temuan data Kerangka Sampel Area (KSA) yang memproyeksikan tota produksi beras pada Januari-Juli 2024 sebesar 18,64 juta ton. Angka ini lebih rendah 2,47 juta ton dari periode yang sama tahun 2023.
"Jika pemerintah tidak mengambil langkah yang tepat, kondisi perberasan di Indonesia akan semakin memburuk," pungkasnya.*

BBN Indonesia Salut Langkah Kolaboratif Gubernur Bobby Intervensi Harga Beras di Sumut

H. Sudewo Menolak Mundur Sebagai Bupati Pati, DPRD Siapkan Hak Angket

Inflasi Mengintai Sumut di Bulan Juli, Apa Kata Ekonom Gunawan Benjamin?

Kakanwil I KPPU : Kenaikan Harga Beras di Sumut Dapat Dipicu oleh Praktik Distribusi yang Tidak Sehat

KPPU Kanwil I Sudah Inspeksi untuk Stabilitas Harga Beras di Sumut
