Bisnis Starbucks Turun Tajam, Efek Boikot dan inflasi, Pelanggan: Terlalu Sombong
Melansir berbagai sumber, Senin (17/6/2024), seorang pelanggan di AS, Andrew Buckley (50), mengaku baru-baru ini berhenti mengunjungi Starbucks setelah harga kopi favoritnya baru-baru ini dinaikkan menjadi 6 dollar AS (sekitar Rp98.000).
Baca Juga:
"Saya sudah terganggu dengan inflasi pada umumnya. (Kenaikan harga Starbucks) ini menjadi yang penghabisan. Saya tidak sanggup lagi," ujar Buckley.
Pelanggan lainnya, David White, mengaku syok melihat kenaikan harga kopi Starbucks dalam beberapa bulan terakhir. Dia bahkan pernah batal membeli di tengah memesan kopi begitu melihat harga di kasir.
Selain kenaikan harga, White juga kesal atas tindakan keras Starbucks terhadap para pekerja yang ingin berserikat. "Mereka sudah terlalu sombong," kata pria berusia 65 tahun asal Wisconsin ini.
"Mereka terlalu banyak menekan pelanggan sehari-hari dan mengambil keuntungan melalui karyawan dan harga," tambahnya.
Sebagai informasi, Di AS yang masih menjadi pasar terbesar dan terpenting Starbucks, penjualan turun 3 persen. Angka ini merupakan penurunan terbesar dalam beberapa tahun di luar pandemi dan krisis ekonomi AS pada 2007-2009.
Bahkan, sejumlah pelanggan perusahaan yang paling setia mengalami penurunan sebesar 4 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Para pejabat eksekutif Starbucks cenderung tidak mengomentari topik boikot saat mendiskusikan penjualan. Namun, Sharon Zackfia, kepala konsumen di perusahaan manajemen investasi William Blair, menyatakan hal itu adalah nyata.
"Kepala Anda pasti tenggelam dalam pasir kalau tidak merasa (boikot) memiliki dampak," katanya.
Ya, Starbucks adalah satu dari merek asal Amerika Serikat yang menghadapi penolakan atau reaksi keras karena disebut berafiliasi dengan Israel.
Analisis Bank of America menyebut seruan boikot Starbucks kian merebak di media sosial pada Januari dan ini terus berlanjut.
Bahkan, bulan lalu, komedian YouTube Danny Gonzales sampai meminta maaf ke 6,5 juta pengikutnya setelah gelas Starbucks tidak sengaja muncul di salah satu videonya dan menuai protes.*
Pemilik Toko Harapan Jaya Sulap Lahan Kosong Jadi Lahan Pertanian dan Perikanan
ASUS Expert Series Hadirkan Solusi Kerja Hybrid Berbasis AI untuk Profesional Modern
PGN Perkuat Fundamental Bisnis dan Kelola Dinamika Bisnis di Triwulan III 2025
Soal Inflasi, Rusydi Nasution Minta Pemko Padangsidimpuan Bekerja Lebih Serius
Hadapi Inflasi, Kadis Pertanian Padangsidimpuan Berharap Adanya Gudang Penyimpanan