Selasa, 26 Agustus 2025

Penghimpunan DPK di Perbankan Sumut Mulai Naik Lagi

Siti Amelia - Jumat, 17 Mei 2024 19:38 WIB
Penghimpunan DPK di Perbankan Sumut Mulai Naik Lagi
humas ojk sumut
Ilustrasi

Kitakini.news - Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan yang sempat stagnan selama 2023 mulai menunjukkan peningkatan. Hingga Ferbruari 2024, total DPK yang dihimpun mencapai Rp320,30 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 6,31 persen terhadap tahun sebelumnya.

Baca Juga:

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Sumut Wan Nuzul Fachri mengungkapkan pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan simpanan Deposito sebesar 9,08 persen terhadap tahun sebelumnya.

"Secara struktur, porsi jenis simpanan terbanyak terdapat dalam bentuk tabungan sebesar 42,67 persen. Diikuti dengan deposito sebesar 39,62 persen, lalu giro sebesar 17,71 persen," ungkapnya.

Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada Februari 2024, jelas dia, menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga.

Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) meningkat masing-masing menjadi 121,32 persen (Desember 2023: 120,45 persen) dan 27,55 persen (Desember 2023: 26,07 persen), jauh melampaui ambang batas yang ditentukan sebesar 50 persen dan 10 persen.

"Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara," terangnya.

Ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin kuat menjadi 31,01 persen (Desember 2023: 28,22 persen). Situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial.

Ke depan, OJK dan industri perbankan akan terus memantau risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas terkait sentimen suku bunga global yang masih tetap tinggi, serta potensi peningkatan risiko kredit paska berakhirnya masa relaksasi kredit restrukturisasi terkait Covid-19 pada akhir Maret 2024. Untuk itu, perbankan diminta meningkatkan daya tahannya melalui penguatan permodalan dan menjaga coverage CKPN secara memadai, serta secara rutin melakukan stress test untuk mengukur kemampuan permodalannya dalam menyerap potensi risiko.

Dijelaskan sektor perbankan Sumatera Utara menunjukkan ketahanan dengan adanya peningkatan modal dan likuiditas hingga Februari 2024. Pertumbuhan kredit yang solid tercatat sebesar 2,96 persen year-on-year (yoy), menandai peningkatan dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 2,79 persen yoy. Ini mencerminkan kekuatan dan pertumbuhan ekonomi daerah yang terus berlanjut.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
OJK Cabut Izin Usaha BPR Disky Surya Jaya, Nasabah Diminta Tenang

OJK Cabut Izin Usaha BPR Disky Surya Jaya, Nasabah Diminta Tenang

RGS 2025, Inovasi dan Kolaborasi untuk Tata Kelola yang Lebih Baik

RGS 2025, Inovasi dan Kolaborasi untuk Tata Kelola yang Lebih Baik

Penguatan GRC Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Penguatan GRC Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Begini Langkah OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Nias

Begini Langkah OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Nias

OJK Dorong Literasi Keuangan Perempuan Melalui Kolaborasi dengan IWAPI

OJK Dorong Literasi Keuangan Perempuan Melalui Kolaborasi dengan IWAPI

IWAPI dan OJK Bersinergi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan Melalui Literasi Keuangan

IWAPI dan OJK Bersinergi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan Melalui Literasi Keuangan

Komentar
Berita Terbaru