Jumat, 22 Agustus 2025

Ajak Jokowi Netral di Pemilu, Muhri Fauzi: Oknum Guru Besar USU Kurang Kerjaan

Heru - Rabu, 07 Februari 2024 11:43 WIB
Ajak Jokowi Netral di Pemilu, Muhri Fauzi: Oknum Guru Besar USU Kurang Kerjaan
(Dok. DPW PSI Sumut)
Wakil Ketua DPD PSI Sumatera Utara, Muhri Fauzi Hafiz.

Kitakini.news - Para oknum guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) yang menyampaikan pesan kritik meminta Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo bersikap netral di Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024, dinilai sedang kehilangan gagasan cerdas dan kurang kerjaan.

Baca Juga:

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut, Muhri Fauzi Hafiz di Medan, Rabu (7/2/2024).

"Kita sangat menyayangkan para oknum guru besar tersebut seperti 'preman intelektual' yang seakan tidak paham dengan mekanisme penyampaian pesan yang baik dan benar kepada sosok kepala negara dan kepala pemerintahan yang masih aktif seperti Pak Jokowi," ujar Muhri Fauzi.

Menurut Muhri, Bangsa Indonesia sudah masuk di penghujung waktu di mana rakyat akan mengambil keputusan untuk memberikan hak suaranya. Seharusnya kondisi ini bisa dipahami oleh para oknum guru besar USU tersebut sebagai kondisi yang kondusif.

Sebab, lanjutnya, rakyat diberikan kebebasan berpikir, bukan diintervensi dengan pesan yang seakan sudah direncanakan untuk memprovokasi, menyatakan seakan-akan Pemilu 2024 ini sebagai Presiden Pak Jokowi tidak netral.

"Semestinya secara kelembagaan, USU harus menegur para oknum guru besar tersebut, yang seakan membawa nama USU karena penyampaian pendapat yang mereka sampaikan di dalam kampus USU," tandasnya.

Sebelumnya, guru besar, dosen dan alumni USU menyuarakan Gerakan Moral terkait kondisi sosial politik Indonesia menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Mereka mengkritik kondisi demokrasi di masa pemerintahan Presiden Jokowi yang semakin tercabik-cabik.

Pernyataan sikap Gerakan Moral itu sendiri dibacakan oleh Guru Besar Fakultas Teknik USU Nurlisa Ginting. Mereka berharap agar poin-poin yang disampaikan dapat diimplementasikan dengan baik demi terwujudnya Pemilu yang adil, transparan, dan demokratis.

"Kami para guru besar dan alumni USU meminta kepada Presiden RI beserta seluruh jajarannya untuk netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024," kata Nurlisa Ginting di Gedung Pancasila Kampus USU di Medan, Senin (5/2/2024)

Kemudian, mereka juga meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beserta jajarannya untuk tetap netral, jujur, dan adil serta mencegah terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Usai Pengukuhan Guru Besar, Rektor Muryanto Amin "Menghilang"

Usai Pengukuhan Guru Besar, Rektor Muryanto Amin "Menghilang"

Dulu Lantang Minta Koruptor Dihukum Mati, Kini Immanuel Ebenezer Jadi Tersangka OTT KPK

Dulu Lantang Minta Koruptor Dihukum Mati, Kini Immanuel Ebenezer Jadi Tersangka OTT KPK

Kasus Immanuel Disebut Kecil, Aktivis Desak KPK Bongkar Dugaan Suap Jalan di Sumut Libatkan Rektor USU

Kasus Immanuel Disebut Kecil, Aktivis Desak KPK Bongkar Dugaan Suap Jalan di Sumut Libatkan Rektor USU

Pengamat Analisis Kemungkinan Peningkatan Status Saksi Muryanto di Kasus OTT oleh KPK

Pengamat Analisis Kemungkinan Peningkatan Status Saksi Muryanto di Kasus OTT oleh KPK

Rektor Muryanto Kembali Akan Dipanggil KPK

Rektor Muryanto Kembali Akan Dipanggil KPK

Baru Diangkat Gantikan Topan OP Ginting, Dicky Anugerah Diperiksa KPK

Baru Diangkat Gantikan Topan OP Ginting, Dicky Anugerah Diperiksa KPK

Komentar
Berita Terbaru