Juri Asal Malaysia Kagum Atmosfer Kejuaraan Catur International Chess Championship RKBN di Medan

Baca Juga:

• Masyarakat Antusias Ikuti Program PKG di Medan
• Begini Peluncuran Program PKG di UPT Puskesmas PB Selayang II
• DPRD Medan Minta Proses Pencabutan Perda Dilakukan Secara Hati-hati

Ditemui di Hotel Grand Inna Medan, tempat berlangsungnya kejuaraan yang digagas oleh Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN), Kamis (7/12/2023) sore, Erman mengaku terpana dengan pengalamannya selama menjalani tugasnya sebagai juri di kejuaraan tersebut.

"Kalau dihitung rate-nya 10, sempurnalah. Berbeda dari Malaysia. Bukan ingin membandingkan tapi players di kejuaraan ini lebih tinggi animonya. Di awal-awal saja agak sedikit penyesuaian antara player dengan suasana. Semuanya sampai saat ini saya bisa katakan berjalan lancar," ujar Erman.

Erman pun tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas pengalaman pertamanya di Medan terutama petualangannya di bidang kuliner.

"Terus terang pertama sekali ke Medan, saya tahan rasa lapar dulu untuk bisa menikmati makanan di Medan. Begitu sampai di sini, wah gak bisa saya sampaikan dengan kata-kata. Di Malaysia ada juga masakan selera Medan tapi jelas di tempat asalnya jauh lebih enak. Pertama kali saya mencoba makanan Sunda," katanya.

"Banyak yang sudah saya coba dan semuanya luar biasa. Tiga hari di Medan luar biasa, jamuan panitia caturnya dan juga keramahan masyarakatnya," ungkapnya.

Bahkan, dirinya memiliki keinginan kejuaraan catur internasional bisa lebih sering digelar di Medan.

"Mudah-mudahan kalau bisa ini terus berlanjut karena yang saya paham bahwa peserta di Indonesia jauh lebih tinggi dari Malaysia. Bila teman-teman saya bercerita kejuaraan catur di Indonesia bahkan bisa diikuti 500 lebih peserta, di setiap katagori ada dan diakui federasi catur internasional (FIDE)," ucapnya.

Erman memberikan penilaian tentang kejuaraan catur internasional di Medan.

"Bisa saya kasih nilai 80 dari angka 100. Bisa saya katakan, Medan mantab," ungkapnya.