Laga Amal Mengenang Suharto AD Sukses, Donasi Mengalir dalam Haru

Baca Juga:
Ketua Ikatan Alumni PPLP Sumut, Bambang Tarigan, mengungkapkan bahwa ide untuk menggelar laga ini datang dari semangat para sahabat Suharto AD yang ingin memberikan penghormatan terakhir untuk pelatih yang banyak berjasa tersebut.
"Teman-teman langsung tergerak. Sosok Coach Suharto AD ini kan bukan orang biasa di dunia sepakbola Sumut. Kita semua merasa perlu mengingat dan menghormati beliau lewat cara yang sederhana tapi bermakna," kata Bambang seusai pertandingan.
Bagi Bambang, Suharto AD bukan hanya pelatih, tapi juga sosok yang menginspirasi dan membekas di hati banyak orang.
"Secara pribadi saya belum terlalu lama mengenal beliau, tapi dari sedikit interaksi yang ada, saya tahu beliau orang baik," ucapnya.
Sementara itu, dari laga amal tersebut, terkumpul donasi sebesar Rp 31.200.000 yang diserahkan langsung kepada pihak keluarga almarhum.
"Semoga bantuan dari kawan-kawan ini bisa bermanfaat buat keluarga," ujar Bambang dengan penuh haru," kata dia.
Di sisi lain, Rizka, putri kedua dari mendiang Suharto AD, tak kuasa menahan air mata saat menerima secara simbolis hasil donasi dari laga amal tersebut.
"Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Jujur saya terharu sekali, apalagi saat lihat pertandingan tadi, langsung teringat bapak yang sangat mencintai sepakbola," ujar Rizka sambil menyeka matanya.
Rizka mengatakan bahwa donasi tersebut akan digunakan untuk kegiatan positif mengenang sang ayah.
"Rencana kami ingin buat syukuran kecil-kecilan, kirim doa untuk bapak. Sisanya akan kami pakai untuk hal-hal yang bermanfaat sesuai niat baik teman-teman semua," tambahnya.
Suharto AD sendiri menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (24/5/2025), setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Semasa hidup, ia dikenal luas sebagai sosok yang tak pernah lelah membina sepakbola Sumatera Utara.
Mulai dari menangani klub-klub seperti Sada Sumut FC, Batubara Bisa, hingga PON Sumut dan PS Bhineka, dedikasinya pada dunia sepakbola begitu besar. Ia juga pernah menjadi asisten pelatih di klub kebanggaan Medan, PSMS.
Laga amal ini bukan sekadar pertandingan sepakbola, tapi simbol kecintaan dan penghormatan dari dunia sepakbola Sumut untuk salah satu tokoh terbaik yang pernah mereka miliki.

PSMS Medan Gaspol di Pramusim: Menang 6-0, TC Jawa, Tantang Deltras & Kendal Tornado

PSMS Medan Awali Musim Pegadaian Championship 2025/2026 Hadapi Persekat Tegal

PSMS Medan Jamu Rival Klasik di Stadion Utama pada Pegadaian Championahip 2025/2026

Ini 20 Klub Peserta Liga 2 Musim 2025/2026, Ambisi Menuju Kasta Tertinggi

PSMS Medan Rekrut Kim Jeung-ho, Langsung Ikuti Latihan Sore
