Minggu, 03 Desember 2023

Harga Pangan Bertahan Mahal, KPPU Harus Cek Rantai Distribusi

Siti Amelia - Jumat, 17 November 2023 15:34 WIB
Harga Pangan Bertahan Mahal, KPPU Harus Cek  Rantai Distribusi
Facebook
Ilustrasi komoditas pangan di pasar tradisional.

Kitakini.news - Harga sejumlah kebutuhan pangan masyarakat sejauh ini masih bertahan mahal. Harga gula pasir, bawang putih dan bawang merah yang mengalami kenaikan sebelumnya sejauh ini masih bertahan.

Baca Juga:

Ketua Tim Pemantau Harga Pasar, Gunawan Benjamin menjelaskan, Jumat (17/11/2023), di Kota Medan gula pasir lokal dijual Rp 17 ribu per Kg, bawang merah dalam rentang Rp 23 hingga Rp 28 ribu per Kg, bawang putih dijual dalam kisaran Rp 30 hingga Rp 35 ribu per Kg.

Selanjutnya, cabai merah bertahan dalam rentang Rp 50 hingga Rp 55 ribu per Kg. Cabai rawit berada dalam rentang Rp 65 hingga Rp 70 ribu per Kg.

Kemudian, daging ayam berada dalam kisaran Rp 25 hingga Rp 28 ribu per Kg, telur ayam dikisaran 1.500 hingga 1.800 per butir, harga daging sapi masih dikisaran Rp 120 ribu hingga Rp140 ribu per Kg, minyak goreng stabil dikisaran Rp 13.500 hingga Rp 14 ribu per Kg, dan harga beras stabil dalam rentang Rp 13.500 hingga Rp 15 ribu per Kg.

Sejauh ini, jelas dia, mayoritas harga pangan masih bertahan mahal. Diantaranya cabai merah, cabai rawit, dan gula pasir yang lebih tinggi dari HET Rp 16 ribu per Kg. Sementara untuk harga beras sekalipun dinilai mahal namun harganya terbilang wajar.

Untuk harga bawang, telur ayam dan daging ayam masih murah. Sementara untuk harga daging sapi dan minyak goreng terbilang normal.

"Mahal atau murahnya harga tersebut dihitung berdasarkan harga keekonomian yang saya hitung," ungkapnya.

Menurut Gunawan, potensi terjadinya praktek culas pada distribusi kebutuhan pangan pokok sangat berpeluang terjadi. Untuk itu dia meminta kepada pihak terkait melakukan pemantauan rutin untuk sejumlah kebutuhan pangan.

"Kita perlu meminimalisir praktek penimbunan yang kerap terjadi. Kalau dari beberapa komoditas pangan yang saya sebutkan sebelumnya, pada dasarnya ada beberapa komoditas pangan yang perlu mendapatkan perhatian serius yakni gula pasir dan cabai. Namun itu hanya untuk posisi saat ini, dan tentunya harga maupun distribusi pangan dalam sepekan kedepan bisa saja berubah," tuturnya.

Jadi mau tidak mau semua komoditas pangan harus dipantau serius sejak saat ini.

"KPPU bisa turun lebih dahulu untuk mengecek rantai distribusi mulai dari produsen hingga ke konsumen. Disetiap titik distribusi itu selalu menjadi sumber pendapatan bagi pelaku usahanya. Dan potensi praktek culas itu bisa berpeluang terjadi di semua rantai pasok," tukasnya.

Langkah ini merupakan bentuk antisipasi. Mengingat ditengah pasokan beberapa komoditas pangan dunia yang terganggu akibat praktek proteksi. Harga sejumlah komoditas pangan di Sumut berpeluang di 'goreng' pelaku usaha. Dengan memanfaatkan informasi yang dijadikan alasan untuk melakukan spekulasi.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Siti Amelia
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Harga Emas Meroket Capai Level Tertinggi

Harga Emas Meroket Capai Level Tertinggi

Laju Pertumbuhan Sumut Anjlok Jadi 2 Persen, Ini Kata Ekonom!

Laju Pertumbuhan Sumut Anjlok Jadi 2 Persen, Ini Kata Ekonom!

Kinerja Bursa Saham Melemah, Ekonom : Saya Duga Akibat Tensi Politik yang Memanas

Kinerja Bursa Saham Melemah, Ekonom : Saya Duga Akibat Tensi Politik yang Memanas

Ini Kata Ekonom Sumut Soal Penyesuaian Harga BBM dari Pertamina

Ini Kata Ekonom Sumut Soal Penyesuaian Harga BBM dari Pertamina

Hari Ini, IHSG Dan Harga Emas Diperdagangkan Di Zona Merah

Hari Ini, IHSG Dan Harga Emas Diperdagangkan Di Zona Merah

Jelang Batas Akhir Pendaftaran Capres, Pasar Keuangan Berharap pada Technical Rebound

Jelang Batas Akhir Pendaftaran Capres, Pasar Keuangan Berharap pada Technical Rebound

Komentar
Berita Terbaru