Penculikan Siswa SD di Medan, DPRD Serukan Keamanan di Sekolah

Kitakini.news - Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra, mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa penculikan seorang siswa laki-laki kelas 2 SD yang terjadi di Kecamatan Medan Marelan Kamis (30/7/2025) siang. Penculikan ini dilakukan oleh orang yang tidak dikenal saat para siswa sedang dalam jam pulang sekolah.

Baca Juga:

• Ratusan KK di Medan Tembung Menderita, DPRD Medan: Jangan Hanya Andalkan Tirtanadi, Pemko Harus Turun Tangan!
• Pengelolaan Anggaran dan Pelayanan Kesehatan di Medan Disoroti Fraksi PAN-Perindo
• Fraksi PAN-Perindo Usulkan Peningkatan Anggaran Pembangunan di Medan Utara

Hadi Suhendra menyatakan bahwa kejadian ini sangat memprihatinkan dan meminta semua sekolah, baik negeri maupun swasta, di Kota Medan untuk menjadikan insiden penculikan ini sebagai pelajaran berharga.

"Kita sangat miris dengan peristiwa ini. Ada siswa yang diculik dari sekolahnya saat jam pulang. Seluruh sekolah di Kota Medan harus menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran," ujarnya.

Sebagai Pimpinan DPRD Medan dari Fraksi Partai Golkar, Hadi Suhendra menekankan bahwa peristiwa ini dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua mengenai keselamatan anak-anak mereka di sekolah. "Jangan sampai sekolah dinilai sebagai tempat yang tidak aman. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dari segala bentuk kekerasan, termasuk penculikan," tegasnya.

Hadi Suhendra juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan untuk memberikan arahan kepada seluruh sekolah mengenai aktivitas antar dan jemput siswa.

"Harus ada aturan atau petunjuk teknis terkait aktivitas antar/jemput siswa. Jangan sampai ada siswa yang dijemput oleh orang yang tidak dikenal," tambahnya.

Dalam perkembangan kasus ini, Polres Pelabuhan Belawan telah menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam penculikan siswa tersebut. Tiga pelaku yang ditangkap adalah Julia Hasibuan (40), Nurhayati (52), dan Firda Hermayati (40).