Siantar Culture Show Undang Band Metal, Warga Pertanyakan Relevansinya ke Budaya

Kitakini.news - Progam rutin tahunan pemerintah kota Pematangsiantar melalui Dinas Pariwisata menggelar event Culture Show Tahun 2025 yang menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah, dinilai tidak tepat pada tujuan kegiatan atau arti acara tersebut.
Baca Juga:
Sebab
acara yang bertajuk kebudayaan itu, justru memperkenalkan dan mempersembahkan
kegiatan yang mempertunjukkan nilai budaya lokal yang tidak mencerminkan Kota Pematangiantar.
Kegiatan
Siantar Culture Show yang sudah mulai sejak 2023 lalu, kali ini akan diisi band
dari genre musik keras (Rock, Metal, Hardcore dan lainnya), seperti Bloodnesia
Band dan Joker Reborn Band.
Nama
band ini diketahui tidak punya karya cipta tentang kebudayaan yang mencerminkan
Kota Pematangsiantar. Melainkan lagu dan musik bergenre keras, baik berbahasa
Indonesia maupun bahasa asing.
Seorang
warga menanggapi acara yang akan digelar 11-13 Juli 2025 di Lapangan Haji Adam
Malik Kota Siantar itu.
"Bloodnesia
dan Joker kan itu band musik keras kota Siantar. Ngapain lah band itu dipakai
acara kegiatan budaya gini. Masih banyak band band etnik di kota ini, seperti
trio Batak atau band Varcom band dan Identity Band," ucap seorang warga
yang tidak ingin namanya disebutkan.
Katanya,
Pemko Siantar tak akan kekurangan anggaran jika terkendala untuk mengundang
band etnik lokal. Sebabnya ia menduga kegiatan ini jadi ajang pencitraan yang
dipaksakan.
"Jadi
kek bellek bellek (rendahan) parmusikan Siantar ini. Padahal waktu HUT Siantar
kemarin itu megah kali, giliran acara budaya gini melenceng kali dari tema. Gawat,"
cetusnya.
Kemudian
warga lain bermarga Siahaan yang ditemui dilokasi acara Siantar Culture Show
yang sedang berlangsung mengibaratkan acara ini seperti zaman dunia kerjaan saat ini.
"Wajar
itu kalau acara tidak sesuai dengan tema. Karena sarjana hukum saja bisa bekerja
di bagian perbankan atau di dunia kerja lainnya yang tak sesuai dengan
jurusannya," ucap Siahaan.
Namun
katanya, menjadi kesalahan fatal bagi pemerintah kota Siantar dan pembuat acara
Siantar Culture Show kalau tak bisa membuat sesusai dengan artinya.
"Seakan
akan asal lah ada acara konser di Siantar ini. Tidak dengan alur kegiatannya,"
pungkas Siahaan berambut panjang itu.
Sementara
itu, kadis Pariwisata Kota Pematangsiantar, Hamam Soleh saat dikonfirmasi
terkait keluhan masyarakat terkait kegiatan Siantar Culture Show yang berlangsung,
menjawab dengan dalih bahwa ada band lain yang khas Kota Pematangsiantar.
"Panggoaran Band dan Siantar Rap Foundation jangan lupa lah," tutur Soleh singkat.