Senin, 20 Januari 2025

Rudi Alfahri: Penempatan Prof Mu’ti Sebagai Mendikdasmen Sudah The Right Man on The Right Place

Heru - Jumat, 25 Oktober 2024 23:28 WIB
Rudi Alfahri: Penempatan Prof Mu’ti Sebagai Mendikdasmen Sudah The Right Man on The Right Place
(Kitakini.news/Heru Soesilo)
Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi Partai Amanat Nasional, Rudi Alfahri Rangkuti

Kitakini.news -Langkah dan kebijakan Presiden Republik Indonesia ke-8 Prabowo Subianto menempatkan Prof Dr Abdul Mu'ti M.Ed sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) di Kabinet Merah Putih sudah sangat tepat.

Baca Juga:

Sebab, kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Rudi Alfahri Rangkuti, beliau adalah seorang tokoh pendidikan yang berasal dari salah satu organisasi besar di Indonesia yang sampai saat ini sukses dalam bidang pendidikan yakni Muhammadiyah.

"Penempatan Prof Mu'ti sebagai Mendikdasmen sudah The Right Man on The Right Place. Semua kriteria sudah ada pada dirinya. Sekretaris Umum PP Muhammdiyah, organisasi yang konsen dan sukses pada bidang pendidikan. Tak ada yang memungkiri kiprah Muhammadiyah pada bidang pendidikan itu sangat baik dan sukses. Sehingga wajar dan tepat kalau Pak Prabowo menempatkan Prof Mu'ti sebagai Mendikdasmen," ujar Rudi Alfahri kepada wartawan di ruang kerjanya gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (25/10/2024).

Rudi juga meyakini, dengan mumpuninya Prof Mu'ti pada bidang pendidikan, beliau akan melakukan evaluasi sistem pendidikan maupun kurikulum yang ada di sekolah dasar dan menengah di Indonesia.

Masih kata Rudi, hal ini bisa dilihat lihat dari bobroknya sistem penerimaan siswa baru yang setiap tahun terjadi polemik dan bermasalah. Kemudian sistem penilaian yang jujur dikatakan tidak lagi murni sehingga siswa tidak ada lagi yang tinggal kelas.

"Bukan maksud kita menekankan agar ada siswa yang tinggal kelas. Tidak begitu, ini lebih pada pemacuan untuk mendapatkan nilai yang bagus dengan belajar yang sungguh-sungguh. Karena selain mendapat nilai yang baik, siswa juga akan memperoleh kecerdasan dan kepintaran dalam ilmu pengetahuan," terang Rudi.

Untuk itu, sambung Rudi, memang sudah selayaknya harus ada evaluasi dan pembenahan pada sistem pendidikan maupun kurikulum di sekolah dasar dan menengah, terutama pada sistem penerimaan siswa baru yang salah satu syaratnya memakai zonasi.

"Ini bisa kita lihat setiap tahun banyak kasus ditemukan, seperti orang tua yang memindahkan alamat anaknya ke dalam Kartu Keluarga kerabat maupun saudara yang dekat dengan sekolah yang ingin didaftar dan dimasuki. Kondisi ini kan sudah sangat tidak baik. Tapi inilah yang terjadi dengan adanya sistem zonasi. Bukan tambah semakin bagus, malah bobrok," tandas Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Dengan sistem penerimaan siswa baru yang seperti itu, lanjut Rudi, hampir tidak terdengar lagi adanya sekolah unggulan maupun favorit yang dimasuki oleh siswa dengan jalur nilai murni.

"Beberapa tahun lalu masih kita lihat, bila ingin masuk sekolah SMA Negeri 1 ada batasan nilai yang ditetapkan. Sehingga anak-anak kita berpacu belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai yang baik, supaya bisa masuk sekolah favorit. Nah sekarang tidak ada dan sistemnya selalu bermasalah. Itu tadi, akibat zonasi," tukas Wakil Rakyat yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut XII meliputi Kota Binjai dan Kabupaten Langkat ini.

Tak hanya itu, Prof Mu'ti juga diharapkan mengevaluasi lemahnya sistem pengajaran perbaikan moral dan karakter (Adab) siswa. Agar tidak ada lagi ditemukan siswa yang kurang memiliki adab terhadap guru.

"Terkesan melawan bila ditanya maupun ditegur. Berbeda dengan zaman kita dulu. Untuk bertemu dan menegur sapa dengan guru saja kita segan. Kita berupaya menghindar untuk tidak bertemu atau berpapasan dengan guru. Itu bukan karena takut atau hal lain, melainkan saking hormatnya kepada guru. Nah kondisi ini yang tidak kita lihat lagi di sekolah-sekolah menengah," paparnya.

"Kita tidak tahu apa penyebab pastinya. Apakah karena perkembangan kemajuan zaman dan teknologi atau ada hal lain. Namun demikian, apapun itu, kondisi ini harus dievaluasi. Penekanan pembelajaran moral dan akhlak itu sangat penting. Karena ilmu tanpa adab, maka akan menghasilkan generasi yang tidak baik. Karena Islam sendiri mengutamakan adab, karena adab lebih tinggi daripada ilmu," tandasnya.

Lebih lanjut Rudi menjelaskan bahwa Prof Mu'ti pasti sudah memahami seperti apa sistem pendidikan yang akan dibenahi kedepannya.

"Beliau adalah orang pendidikan yang memiliki pengalaman. Kita juga tidak ingin sistem pendidikan dasar dan mengenah di negara ini morat marit dan penuh dengan polemik dan bermasalah khususnya dalam penerimaan siswa baru. Harus ada perubahan kearah yang lebih baik lagi," pungkasnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Wakil Ketua DPRD Sumut Sutarto Bersama Pokja Wartawan Gowes dan Ngopi Bareng

Wakil Ketua DPRD Sumut Sutarto Bersama Pokja Wartawan Gowes dan Ngopi Bareng

Terus Merugi, PT PSU "Curhat" ke Komisi C DPRD Sumut

Terus Merugi, PT PSU "Curhat" ke Komisi C DPRD Sumut

Berkat Laoli Desak Perekrutan PPPK di Sumut Transparan

Berkat Laoli Desak Perekrutan PPPK di Sumut Transparan

PPDB Sistem Zonasi Harus Ramah Siswa Keluarga Rentan

PPDB Sistem Zonasi Harus Ramah Siswa Keluarga Rentan

Lambok Simamora: MK Harus Berani Hapus Ambang Batas 4 Persen DPR-RI

Lambok Simamora: MK Harus Berani Hapus Ambang Batas 4 Persen DPR-RI

Ricky Anthony Salurkan Bantuan Sembako Kepada Korban Kebakaran di Bahorok

Ricky Anthony Salurkan Bantuan Sembako Kepada Korban Kebakaran di Bahorok

Komentar
Berita Terbaru