Diduga Kebocoran Gas Beracun PT SMGP, 75 Warga Madina Masuk Rumah Sakit

Kitakini.news - Diduga terjadi kelalaian dari perusahaan Panas Bumi Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang telah mengerjakan uji alir dari sumur bor panas Bumi di wilayah B 01 di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga:

• Teguran Mendagri Soal Dana Hibah Pilkada 2024 Harus Disikapi Serius
• Jemaah Haji Diminta Jangan Berfoto Gunakan Simbol atau Bendera Kelompok di Makam Rasulullah SAW dan Masjid Nawabi
• Timwas Haji DPR-RI Temui Jemaah Haji Plus Ditipu Biro

Akibatnya warga setempat diduga mengalami keracunan gas, hingga menimbulkan korban sebanyak 75 orang warga Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Panyabungan.

Diduga dari kelalaian pihak PT SMGP yang melakukan uji alir sumur bor di wilayah B 01 Desa Sibanggor Julu, namun setelah itu diketahui beberapa masyarakat yang berada di pemukiman lokasi sumur bor yang letaknya sekitar 700 meter, ditemukan beberapa warga mengalami muntah-muntah dan bahkan ada yang pingsan mendadak.

Menurut warga, Muhamad Aswar, sekitar pukul 19.00 WIB di wilayah Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga, warga yang sedang berada di rumah mencium aroma yang tidak enak dan menyengat, namun tiba-tiba sebagian warga mengalami muntah-muntah, pusing dan tidak sadarkan diri.

Setelah diketahui dugaan kebocoran gas beracun, banyak warga yang langsung dilarikan ke rumah sakit umum panyabungan dan Rumah Sakit Permata Madina, untuk mendapatkan perawatan medis, kebanyakan masyarakat mengalami pusing dan muntah-muntah.

Sedangkan Bupati Mandailing Natal, Jakfar Sukhairi Nasution, membenarkan bahwa ada sebanyak 75 warga Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga, saat ini mengalami keracunan gas, akibat percobaan uji alir gas sumur bor PT.SMGP.

Namun hingga malam ini warga belum ada diketahui yang kritis akibat keracunan gas tersebut.

Hingga saat ini pihak perusahaan SMGP belum bisa ditemukan untuk memeberikan keterangannya terkait insiden gas beracun yang bersumber dari lokasi sumur bor milik perusahaan panas bumi SMGP tersebut. (**)