Sabtu, 24 Mei 2025

Jumlah Anak di Jepang Menurun hingga 350 Ribu Orang

Fitri - Rabu, 07 Mei 2025 21:23 WIB
Jumlah Anak di Jepang Menurun hingga 350 Ribu Orang
Ilustrasi/freepik
Seorang ibu dan anaknya di Jepang
Kitakini.news - Jepang mengalami masalah besar soal regenerasi. Pasalnya, jumlah anak di Jepang menurun dan untuk tahun ini saja menyusut 350 ribu orang.

Melansir berbagai sumber, Rabu (7/5/2025), pemerintah Jepang mengumumkan kalau jumlah anak di Negara Sakura itu mencetak rekor terendah, menyusut selama 44 tahun berturut-turut.

Baca Juga:

Data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi setempat, total anak berusia di bawah 15 tahun, termasuk penduduk asing kini 'hanya' 13,66 juta, menurun sebanyak 350 ribu dari tahun lalu.

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 6,99 juta anak laki-laki dan 6,66 juta anak perempuan.

Sementara jika mengacu pada catatan usia, 3,14 juta anak berusia 12 hingga 14 tahun, sementara 2,22 juta anak usia 0 hingga 2 tahun.

Hal ini menunjukkan tren penyusutan populasi terus berlanjut, imbas jumlah anak yang lahir lebih sedikit.

Artinya, rasio anak terhadap keseluruhan populasi menyusun 0,2 poin persentase menjadi 11,1 persen.

Catatan ini juga menjadi laporan yang terendah sejak data pembanding tersedia pada 1950.

Data pemerintah juga menunjukkan bahwa per 1 Oktober tahun lalu, jumlah anak menurun dari tahun lalu di semua 47 prefektur. Angka tersebut hanya melampaui 1 juta di Tokyo dan Prefektur Kanagawa yang berdekatan.

Sejatinya, pemerintah Jepang telah memprioritaskan upaya memerangi angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan menerapkan berbagai inisiatif.

Inisiatif yang dimaksud seperti menyediakan lebih banyak bantuan keuangan untuk rumah tangga yang membesarkan anak, memperluas layanan penitipan anak, dan mengizinkan gaya kerja fleksibel bagi para orang tua.

Namun, inisiatif tersebut belum juga membuahkan hasil. Jepang masih konsisten mencatat penurunan populasi terutama anak-anak selama puluhan tahun.

Sebagai informasi, jumlah anak di Jepang telah terus menurun sejak 1982, mencapai puncaknya pada 1954 dengan jumlah 29,89 juta, dengan ledakan kelahiran kedua terjadi antara 1971 dan 1974.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Turis Indonesia Bisa Tenang, Mulai 17 Agustus, QRIS Berlaku di Jepang

Turis Indonesia Bisa Tenang, Mulai 17 Agustus, QRIS Berlaku di Jepang

Teh Bukan Minuman Pedamping untuk Makan Besar

Teh Bukan Minuman Pedamping untuk Makan Besar

Tingkatkan Ekonomi Daerah, Ondim Dukung Pengaktifan Sumur Minyak di Langkat

Tingkatkan Ekonomi Daerah, Ondim Dukung Pengaktifan Sumur Minyak di Langkat

Langkat Raih Nilai BB Dalam Reformasi Birokrasi

Langkat Raih Nilai BB Dalam Reformasi Birokrasi

Danrem 022/Pantai Timur Lakukan Kunjungan Kerja ke Kota Binjai

Danrem 022/Pantai Timur Lakukan Kunjungan Kerja ke Kota Binjai

Ketua TP PKK Langkat Ajak Warga Serapit Manfaatkan Pekarangan, Serahkan 5.000 Ekor Ikan

Ketua TP PKK Langkat Ajak Warga Serapit Manfaatkan Pekarangan, Serahkan 5.000 Ekor Ikan

Komentar
Berita Terbaru