Selasa, 29 April 2025

Metode Praktis Sahur, Hangatkan Makanan

Fitri - Senin, 17 Maret 2025 20:05 WIB
Metode Praktis Sahur, Hangatkan Makanan
Iustrasi/freepik.com
Memanaskan makanan
Kitakini.news - Semakin dekat Lebaran, biasanya orang mulai malas masak untuk sahur. Sesuatu yang praktis jadi pilihan, contohnya menghangatkan makanan.

Melansir berbagai sumber, Senin (17/3/2025), menang menyiapkan makanansahur sejak malam hari dan menghangatkannya kembali di pagi hari menjadi metode yang praktis bagi banyak orang.

Baca Juga:

Dan, hal ini diakui oleh ahli gizi dr Luciana B Sutanto. Namun, dia mengingatkan penghangatan ulang makanan bisa memengaruhi kandungan gizi dalam makanan.

Tidak itu saja, cara menyimpan makanan sebelum dihangatkan juga harus jadi perhatian.

"Cara terbaik untuk menyimpan makanan agar tetap aman dan higienis, simpan di tempat tertutup dan kedap udara untuk menghindari kontaminasi," kata Luciana.

Luciana menyampaikan agar proses ini aman dan tetap menjaga kualitas makanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan dan menghangatkan makanan.

Yakni, penting untuk menyimpannya di wadah tertutup yang bersih dan kedap udara.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi dari serangga, binatang kecil, atau bakteri yang bisa masuk melalui udara.

Jika ingin menyimpan makanan di lemari es, pastikan makanan sudah dingin sebelum dimasukkan.

Ia mengimbau untuk tidak menyimpan makanan dalam keadaan panas karena dapat meningkatkan suhu dalam kulkas dan mempercepat pertumbuhan bakteri.

"Makanan yang disimpan di kulkas sebaiknya tidak lebih dari 4 hari, tergantung jenis makanannya," ujarnya.

Lebih lanjut Luciana mengungkapkan,

Beberapa nutrisi, terutama vitamin yang larut dalam air, dapat hilang atau berkurang selama proses penghangatan ulang.

Selain itu, penghangatan ulang juga dapat memengaruhi tekstur dan cita rasa makanan.

Guna meminimalkan kehilangan nutrisi, sebaiknya gunakan teknik pemanasan yang tidak terlalu lama atau gunakan metode pemanasan yang lebih lembut, seperti mengukus atau memanaskan dengan api kecil.

Ia pun menegaskan, tidak semua jenis makanan cocok untuk dipanaskan ulang. Makanan yang banyak mengandung air seperti sup atau sayuran berkuah cenderung lebih mudah mengalami penurunan kualitas dan rasa saat dipanaskan berkali-kali.

Tidak hanya itu, makanan yang mengandung bahan-bahan yang cepat rusak, seperti ikan atau telur, juga lebih berisiko mengalami penurunan kualitas nutrisi dan rasa ketika dipanaskan kembali.

Makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan atau sayuran segar, lebih mudah rusak dan tidak tahan lama.

"Pastikan selalu menjaga kebersihan dan kehigienisan makanan agar sahur tetap bermanfaat dan menyegarkan tubuh sepanjang hari," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru