Meski Menyehatkan, Minyak Canola Juga Bisa Berbahaya Bagi Tubuh

Kitakini.news – Minyak canola adalah salah satu jenis minyak nabati yang diekstrak dari tanaman canola. Meskipun tidak populer seperti kebanyakan minyak pada umumnya, minyak canola sering dikaitkan dengan masalah kesehatan.

Baca Juga:

• Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!
• Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat
• Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Beberapa komunitas kesehatan juga berpendapat bahwa kandungan lemak omega-6 minyak kanola yang tinggi dapat menyebabkan peradangan ekstra.

Akan tetapi, klaim tentang kerugian kesehatan yang serius, seperti menyebabkan penyakit jantung, memicu resistensi insulin, dan meningkatkan peradangan, sebagian besar dipicu oleh penelitian yang dilakukan pada hewan, bukan manusia. 

Faktanya, menurut Mayo Clinic, Harvard T.H. Chan School of Public Health, dan American Heart Association, minyak kanola tidak hanya aman digunakan, tetapi juga dikategorikan sebagai ‘lebih baik untuk anda’ karena kandungan lemak jenuhnya yang rendah. 

Untuk lebih memisahkan fakta dari fiksi, berikut adalah efek samping dari penggunaan minyak kanola menurut ahli diet terdaftar, seperti dikutip dari Eat This Not That: 

Efek Samping dari Minyak Canola

1. Mengandung Tinggi Asam Lemak Omega-6

Minyak canola sering dikritik karena memiliki kandungan asam lemak omega-6 yang relatif tinggi dibandingkan dengan asam lemak omega-3. Faktanya, kanola memiliki rasio 2:1 omega-6 dengan omega-3. "Idealnya, rasio omega-6 dengan omega-3 kita harus mendekati 1:1, tetapi rata-rata pola makan orang Amerika lebih seperti 15:1," kata Megan Hilbert, ahli diet terdaftar di Top Nutrition Coaching.

Beberapa ahli berpendapat bahwa rasio omega-6 dan omega-3 yang tidak seimbang dalam makanan bisa menyebabkan peradangan dan kondisi kesehatan kronis. Tetapi, penting untuk dicatat bahwa diet keseluruhan dan keseimbangan lemak lain yang dikonsumsi juga memainkan peran penting dalam menentukan dampak rasio asam lemak. Tetap saja, omega-6 menyediakan asam lemak esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh kita, sehingga harus mendapatkannya dari makanan yang sehat dan seimbang.

2. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis

Minyak canola melewati beberapa tahap, termasuk pembersihan benih, pengkondisian, pemasakan, pengepresan, ekstraksi, dan desolventisasi, untuk membuat minyak yang baru. Namun, hampir semua minyak biji mengalami proses yang serupa, jadi tidak hanya mengarahkan ke kanola saja.

Seperti diketahui, terlalu banyak makan makanan olahan bisa membahayakan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi makanan olahan dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Minyak canola dengan sendirinya tidak akan menyebabkan penyakit ini, tetapi mungkin bermasalah sebagai bagian dari pola makan olahan.

3. Membuat Makanan Jadi Kurang Sehat

Efek samping dari minyak canola mungkin lebih banyak tentang apa yang anda gunakan untuk memasaknya. Karena titik asapnya yang tinggi, kanola sering menjadi bahan dasar makanan yang digoreng, seperti daging yang digoreng, ayam goreng, dan kentang goreng. Selain itu, makanan yang dipanggang juga menggunakan minyak kanola untuk menciptakan rasa yang lembut. 

Meski begitu, hidangan seperti ini tidak selalu merupakan pilihan yang paling sehat. Jika anda menggunakan minyak canola hanya untuk digoreng dan dipanggang, anda mungkin secara tidak sengaja menggagalkan tujuan kesehatanmu.

4. Tidak Mencukupi Kebutuhan Nutrisi

Minyak canola kerap dicampurkan dengan saus salad dan membantu sayuran menjadi renyah selama memasak. Namun, beberapa nutrisi yang ditawarkan dari canola tidaklah banyak dan hanya memiliki kalori yang berasal dari lemak. Sementara beberapa minyak, seperti zaitun dan alpukat, memiliki sifat antioksidan dan mikronutrien, sedangkan minyak canola hanya mengandung vitamin E dan vitamin K.

Meski begitu, ada sisi baiknya dari canola karena tubuh membutuhkan sumber lemak untuk menyerap vitamin E dan K. Jadi, minyak canola adalah bawaan untuk nutrisi yang dikandungnya.

Sumber : Eat This Not That