Krisis Pertalite di Medan? Pelanggan Terpaksa Bayar Lebih Mahal!

Kitakini.news - Kota Medan dan sekitarnya kini menghadapi masalah serius: kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Akibatnya, pelanggan terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan BBM bersubsidi yang seharusnya dipatok dengan harga Rp10.000 per liter.
Baca Juga:
"Terpaksa beli ketengan (per botol) seharga Rp 12.000, tidak sampai seliter. Karena di SPBU Pertalite kosong," ungkap Jimmy, seorang warga Medan Denai, pada Jumat (20/6/2025).
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Iqbal Harahap, warga Lau Dendang. Ia mengeluhkan kondisi di SPBU Lau Dendang yang biasa ia kunjungi. "Tadi ke sana sekitar jam 14.00 WIB, Pertalite kosong. Terpaksa saya isi Pertamax dengan harga Rp 12.400 per liter," katanya.
Wahyudi, pelanggan setia Pertamina, juga merasakan dampak dari kelangkaan ini. "Tadi pagi, SPBU Coco HM Yamin juga kosong (Pertalite). SPBU terdekat di depan Masjid 45 juga tidak ada stok," tuturnya.
Kabar mengenai gangguan distribusi BBM jenis Pertalite di wilayah Sumatera Utara telah beredar luas, dimulai sejak tanggal 18 Juni 2025. Sejumlah kota dan kabupaten, termasuk Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, hingga Dairi, dilaporkan mengalami kehabisan stok. Hal ini menyebabkan antrean panjang dan keresahan di tengah masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, manajemen Pertamina Patra Niaga MOR I masih belum memberikan tanggapan resmi terkait situasi yang mengkhawatirkan ini. Masyarakat pun berharap agar masalah ini segera teratasi agar tidak semakin menambah beban di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Pertamina Patra Niaga Gelar Program Edukasi Hukum untuk Pekerja

Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Pemahaman Hukum Melalui Program Preventif

Minibus Bermuatan BBM Terbakar di Dairi, Dua Orang Luka-Luka

Stok BBM di Sumut Aman hingga 10 Hari, Pertamina Patra Niaga Pastikan Kualitas Pelayanan SPBU

Pastikan Ketersediaan BBM di Libur Panjang, Pertamina Patra Niaga Cek SPBU
